Perlunya peningkatan investasi publik untuk membangun sekolah yang tahan bencana
Membahas kebijakan investasi Program Target Nasional tentang modernisasi dan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk periode 2026-2035, delegasi Tran Hoang Ngan mengusulkan peningkatan modal investasi publik untuk proyek-proyek untuk memastikan fasilitas bagi taman kanak-kanak dan sekolah umum.
Bapak Ngan mengatakan bahwa anggaran yang diperkirakan saat ini sebesar 80.000 miliar VND sangatlah kecil, terutama dalam konteks perubahan iklim yang semakin parah yang berdampak langsung pada sekolah.
Bapak Ngan mencontohkan situasi banjir yang terus-menerus dan badai yang menyebabkan kerusakan infrastruktur ribuan sekolah di seluruh negeri. Oleh karena itu, berinvestasi dalam membangun fasilitas pendidikan dan sekolah yang aman dan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim sangatlah penting.
"Saya mengusulkan agar ada solusi jangka panjang untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin parah saat ini. Pembangunan sekolah-sekolah baru di daerah-daerah yang sering terdampak bencana alam dan banjir harus menjadi fasilitas pendidikan sekaligus tempat berlindung ketika banjir meningkat dengan cepat untuk melindungi kesehatan dan nyawa masyarakat," usul delegasi Tran Hoang Ngan.

Siswa sekolah dasar di Kota Ho Chi Minh (Foto: Bao Quyen).
Senada dengan itu, delegasi Nguyen Thi Ngoc Xuan mengusulkan, dalam rangka mencapai tujuan tahun 2030, perlu dibangun dan dikembangkan jaringan sekolah negeri dan swasta, dengan upaya pada dasarnya memenuhi kebutuhan siswa yang belajar 2 sesi/hari.
Ibu Xuan menegaskan bahwa kebutuhan nyata masyarakat untuk belajar 2 sesi/hari di lingkungan dengan fasilitas lengkap, modern, dan aman sangat tinggi. Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk menstandardisasi dan memodernisasi fasilitas tidak hanya di sekolah negeri, tetapi juga untuk menemukan solusi yang dapat mendorong sosialisasi pendidikan di tingkat umum pada periode 2026-2030.
Menurut Ibu Xuan, perlu adanya rencana alokasi dana dan sumber daya pada tahun 2026 dan setiap tahunnya agar daerah, termasuk tingkat kecamatan, dapat memutuskan untuk berinvestasi dan mengatur pelaksanaan program sesuai kewenangannya tanpa harus melalui banyak prosedur administratif yang memakan waktu.
Anak-anak pekerja juga memerlukan sekolah seperti halnya siswa di daerah pegunungan.
Dari perspektif kesetaraan dalam pendidikan, delegasi Nguyen Hoang Bao Tran prihatin dengan penerima manfaat yang merupakan kelompok kurang beruntung.
Menurutnya, ketimpangan kesempatan pendidikan tidak hanya terjadi di daerah pegunungan, tetapi juga di daerah perkotaan. "Selama bertahun-tahun, ketika berbicara tentang kesulitan pendidikan, kita sering menyebut daerah terpencil dan kepulauan, tetapi belum cukup memperhatikan kelompok lain yang sama sulitnya: anak-anak pekerja di kawasan industri dan pemrosesan ekspor," ujar delegasi Tran.
Sebagian besar siswa adalah anak-anak pekerja yang tinggal di kamar sewaan seluas 10-12 meter persegi. Orang tua mereka bekerja lembur terus-menerus, memiliki pendapatan yang tidak stabil, dan tidak memiliki cukup waktu untuk mengasuh dan membiayai studi anak-anak mereka. Di beberapa tempat, lebih dari 70% anak di kawasan industri tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari mata pelajaran khusus, bahasa asing, atau kegiatan ekstrakurikuler karena kondisi ekonomi keluarga mereka yang tidak memungkinkan.
Dari situasi ini, Ibu Tran mengusulkan agar program sasaran nasional harus secara jelas mengidentifikasi anak pekerja sebagai kelompok subyek yang memerlukan dukungan prioritas, bukan sekedar kelompok umum.
Secara khusus, perlu mendukung pembangunan sekolah umum di dekat kawasan industri beserta model sekolah berasrama dan semi berasrama yang fleksibel bagi anak-anak pekerja.
"Kita tidak bisa membiarkan sebagian besar anak-anak dari angkatan kerja inti ekonomi menderita kekurangan pendidikan. Keadilan pendidikan bukan hanya masalah di daerah pegunungan dan dataran rendah, tetapi juga di kota-kota industri," tegas Ibu Tran.
Program Target Nasional Pendidikan diperkirakan akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap 2026-2030 akan memiliki total anggaran pelaksanaan sebesar VND174.673 miliar. Tahap berikutnya, 2031-2035, akan memiliki anggaran sekitar VND405.460 miliar.
Modal yang dialokasikan untuk investasi publik (konstruksi, peningkatan infrastruktur, pembelian peralatan) masing-masing mencapai 83,91% dan 90,27% dari total modal dalam dua tahap.
Sementara itu, pengeluaran rutin (investasi pada manusia) hanya mencapai 10,9% dan 5,5% masing-masing.
PAUD dan pendidikan umum menerima investasi sebesar 202.000 miliar VND, yang mencakup 34,82% dari total modal selama 10 tahun. Modal ini digunakan untuk memastikan fasilitas dan peralatan pengajaran memenuhi persyaratan penyelenggaraan program PAUD dan pendidikan umum.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/de-xuat-truong-vung-lu-phai-kiem-them-chuc-nang-tru-an-khi-lu-ve-20251204120512878.htm






Komentar (0)