Al Aila adalah seorang jurnalis, produser, dan peneliti yang telah meliput serangan Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut sejak Oktober. Suaminya, Roshdi Sarraj, tewas dalam perang yang sedang berlangsung, memaksanya untuk mengambil alih perusahaan Ain Media yang didirikannya bersama.
Banyak laporannya yang berfokus pada dampak buruk pemboman Israel di Jalur Gaza terhadap penduduk, termasuk pengungsian, kondisi kehidupan, dan upaya untuk melarikan diri dari serangan mematikan tersebut.
Foto: Newarap
Pada tanggal 22 Oktober, Al Aila hendak duduk untuk sarapan bersama keluarganya di rumah ketika pecahan peluru dari serangan rudal Israel di rumah terdekat menewaskan suaminya dan melukai bayi perempuan mereka.
Sejak perang di Gaza meletus, tantangan yang dihadapi organisasi media semakin parah karena banyak anggota tim yang terbunuh, diserang, dan berjuang di tengah minimnya sumber daya di wilayah tersebut.
Al Aila dipilih untuk penghargaan ini karena kisah jujurnya mencerminkan keberanian dan dedikasi banyak jurnalis Palestina lainnya di tanah yang hancur dan sangat berbahaya ini.
Menurut CPJ, penyelidikan awal menunjukkan bahwa sedikitnya 116 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh di Gaza sejak Oktober lalu, menjadikannya periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada tahun 1992.
Bui Huy (menurut CPJ, Newarab)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nu-nha-bao-palestine-se-duoc-vinh-danh-nho-long-dung-cam-khi-dua-tin-ve-cuoc-chien-o-gaza-post313241.html
Komentar (0)