Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Budidaya luwak, hewan liar yang gemar makan dan melahirkan secara teratur, sukses diternakkan di Tien Giang, laku 10 juta/pasang

Báo Dân ViệtBáo Dân Việt28/09/2024

[iklan_1]

Peternakan musang milik Pak Tien diubah dari kandang babi lama setelah ia berhenti beternak babi akibat harga yang tidak stabil.

Pada tahun 2013, ia mulai bereksperimen dengan dua pasang luwak yang dibeli dari seorang teman. Awalnya, ia berencana untuk memeliharanya hanya untuk bersenang-senang, tetapi setelah mempelajari tentang hewan ini, ia menyadari bahwa mereka mudah dipelihara, sehingga ia pun terpikir untuk memperbanyak ternak luwak.

Untuk mengetahui kebiasaan musang, Pak Tien belajar tentang cara beternaknya di peternakan milik temannya dan mencari informasi di internet.

Berbekal pengetahuan tentang cara merawat spesies musang ini, pada tahun 2014, Bapak Tien mulai membeli lebih banyak musang untuk memperbanyak ternaknya.

Peternakan Bapak Tien dibagi menjadi dua area, yaitu area untuk pemeliharaan luwak komersial (luwak pedaging) dan area untuk pemeliharaan luwak indukan (luwak induk).

Peternakan cerpelai komersial terbuka untuk pengunjung, tetapi peternakan cerpelai pembiakan membatasi akses masuk hanya untuk orang asing dan sepenuhnya terisolasi dari luar untuk memastikan lingkungan yang tenang.

Musang luwak di peternakan ini dipelihara dalam kandang dua lantai, masing-masing setinggi 0,7 - 0,8m, terbuat dari kayu padat yang dikelilingi kasa besi B40, dengan pintu yang memiliki gerendel kuat untuk mencegah musang luwak keluar.

Nuôi chồn hương, động vật hoang dã ăn khỏe đẻ đều, nuôi thành công ở Tiền Giang, bán 10 triệu/cặp- Ảnh 2.

Model budidaya luwak oleh Bapak Vo Van Tien, seorang peternak luwak yang beternak hewan khusus di Dusun Xom Dinh, Kecamatan Kieng Phuoc, Kabupaten Go Cong Dong (Provinsi Tien Giang ). Luwak merupakan hewan liar, sehingga dalam budidayanya secara komersial, baik perorangan maupun unit usaha harus mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Bila kandang tersebut untuk pengembangbiakan cerpelai, maka bagian bawahnya sebaiknya terbuat dari panel kayu yang halus, dengan jarak antar panel sekitar 1 cm agar kaki bayi cerpelai tidak tersangkut.

Menurut Pak Tien, musang suka memakan serangga (semut, rayap), burung, tikus atau reptil (ular, kadal) dan beberapa buah-buahan (pepaya, pisang matang, kopi...) atau nasi.

Saat ini, ia sedang bereksperimen dengan membesarkan beberapa bayi cerpelai dengan pelet industri (sekali sehari pada pukul 4 sore) untuk membatasi penyakit pencernaan.

Pengalamannya dalam memelihara hewan liar ini adalah fokus pada perawatan, penerapan teknik yang benar dalam kebersihan kandang, serta pola makan untuk mencegah penyakit pada musang.

Kawanan musang Pak Tien saat ini berjumlah 80 pasang musang jantan dan betina dengan siklus reproduksi 2 kali beranak per tahun, setiap beranak menghasilkan 3-7 anak musang tergantung pada perawatan dan penyediaan makanan pada musim kawin (dari bulan lunar ke-9 tahun sebelumnya hingga bulan lunar ke-3 tahun berikutnya).

Saat ini Bapak Tien menjual luwak indukan (umur sekitar 3 bulan atau lebih) seharga 10 juta VND/pasang atau lebih tergantung ukuran dan beratnya.

Musang komersial (2,5 kg atau lebih) dijual dengan harga 1,4 juta - 1,5 juta VND/kg. Pak Tien memperoleh keuntungan 150 - 200 juta VND/tahun atau lebih.

Berkat perawatannya yang baik, musang luwak Pak Tien memenuhi standar, sehingga banyak masyarakat dalam maupun luar provinsi yang datang memesan, namun persediaannya tidak mencukupi.

Menurut pemimpin desa Kieng Phuoc, distrik Go Cong Dong (provinsi Tien Giang), model peternakan musang milik Tien legal (dengan adanya izin dari instansi yang berwenang mengelola satwa liar dan satwa liar) dan menjamin kebersihan lingkungan di sekitar area peternakan.

Secara khusus Bapak Tien bersedia dan antusias untuk memberikan bimbingan teknik beternak bagi siapa saja yang datang membeli luwak darinya untuk dipelihara sesuai model ini.

Kedepannya Bapak Tien akan terus mengembangkan usaha peternakan luwaknya dan mempunyai ide untuk mengajak beberapa saudara dan teman untuk ikut serta dalam usaha beternak luwak dengan tujuan untuk mendirikan koperasi atau paguyuban guna membangun merk luwak Go Cong sekaligus menjalin silaturahmi dan saling mendukung dalam usaha konsumsi hasil ternak luwak dan daging luwak.


[iklan_2]
Sumber: https://danviet.vn/nuoi-chon-huong-dong-vat-hoang-da-an-khoe-de-deu-nuoi-thanh-cong-o-tien-giang-ban-10-trieu-cap-20240928002717248.htm

Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Katedral Notre Dame di Kota Ho Chi Minh diterangi dengan terang benderang untuk menyambut Natal 2025
Gadis-gadis Hanoi "berdandan" cantik untuk menyambut Natal
Cerah setelah badai dan banjir, desa krisan Tet di Gia Lai berharap tidak akan ada pemadaman listrik untuk menyelamatkan tanaman.
Ibu kota aprikot kuning di wilayah Tengah mengalami kerugian besar setelah bencana alam ganda

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Pho 'terbang' 100.000 VND/mangkuk menuai kontroversi, masih ramai pengunjung

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk