
Provinsi ini saat ini memiliki 23 perusahaan yang memproduksi dan mengeksploitasi bahan bangunan seperti pasir, batu, dan semen. Dari jumlah tersebut, terdapat 18 tambang batu dengan total kapasitas lebih dari 1,2 juta m³/tahun; 4 tambang pasir dengan kapasitas 140 ribu m³/tahun; dan 1 fasilitas produksi semen dengan kapasitas 900 ribu ton semen/tahun. Selain itu, sistem distribusi dan agen baja konstruksi juga proaktif dalam mengimpor barang, memastikan terpenuhinya kebutuhan konstruksi masyarakat. Selain itu, terdapat ratusan perusahaan dan perusahaan yang berdagang bahan bangunan yang juga aktif beroperasi, yang pada dasarnya sepenuhnya memenuhi kebutuhan konstruksi di wilayah tersebut.

Sejak awal tahun, Kementerian Konstruksi telah memperkuat pengawasan dan survei lapangan untuk mengumumkan harga material konstruksi setiap triwulan atau lebih awal ketika pasar berfluktuasi. Terkait pasokan, Kementerian telah mengeluarkan dua rencana untuk mengatasi kesulitan proyek eksploitasi mineral untuk material konstruksi dan mengatasi kekurangan lokal; mewajibkan perusahaan untuk mencantumkan harga, hanya menyesuaikan jika ada penjelasan yang wajar mengenai biaya input dan tidak mencari keuntungan. Harga material konstruksi triwulanan disusun dan diumumkan di situs web Kementerian.
Untuk memperkuat manajemen dan menstabilkan harga material bangunan, Dinas Konstruksi telah berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar, Komite Rakyat kecamatan dan kelurahan, Badan Pengelola Proyek Investasi Konstruksi Provinsi, dan Asosiasi Pengusaha Provinsi untuk meninjau dan memberikan informasi mengenai harga material bangunan, serta menindak tegas kasus spekulasi, penimbunan, kenaikan harga yang tidak wajar, dan penjualan barang dengan harga yang tidak sesuai dengan harga yang tercantum. Hingga saat ini, di 65/75 kecamatan dan kelurahan yang memiliki aktivitas perdagangan material, tidak ditemukan kasus inflasi harga atau penjualan di atas harga yang tercantum (10 kecamatan lainnya tidak memiliki badan usaha).

Pasar material konstruksi pada kuartal pertama tahun 2026 diperkirakan akan tetap stabil. Kementerian Konstruksi akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses perizinan di 60 lokasi pertambangan; memperkuat pemantauan, pemutakhiran, dan pengumuman harga material secara berkala setiap kuartal atau lebih awal jika diperlukan; memberikan saran mengenai inspeksi lintas sektoral jika terjadi fluktuasi harga yang tidak normal, dan menindak tegas pelanggaran. Kementerian juga mendorong penggunaan material lokal yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Kontraktor diimbau untuk menyelesaikan prosedur hukum lebih awal, menegosiasikan harga jangka panjang, dan secara proaktif merencanakan pengumpulan material agar tidak bersikap pasif ketika permintaan meningkat tajam.

Sumber: https://baosonla.vn/kinh-te/on-dinh-thi-truong-vat-lieu-xay-dung-dip-cuoi-nam-KADsZEWvR.html






Komentar (0)