Pemilihan Presiden AS 2024: Presiden Joe Biden menyatakan kemenangan atas Donald Trump Pemilihan Presiden AS 2024: Sekutu Presiden Joe Biden mendesaknya untuk mundur setelah debat |
Debat pemilihan presiden AS 2024 antara Presiden Joe Biden dan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, baru-baru ini menjadi topik hangat, bukan hanya karena isinya, tetapi juga karena penampilan kedua kandidat di atas panggung. Debat berdurasi 90 menit ini telah meninggalkan banyak gaung di hati publik dan para ahli.
Persiapan yang buruk dan kelelahan
Beberapa sumber dari sekutu dan pembantu Presiden Joe Biden mengatakan serangkaian keputusan yang salah dari penasihat senior menyebabkan debat tidak seperti yang diharapkan.
Selama debat 90 menit pada tanggal 27 Juni, Donald Trump, 78, mengulangi serangkaian pernyataan yang mengklaim ia memenangkan pemilu 2020, meskipun tidak memberikan bukti yang mendukungnya.
Pernyataan-pernyataan ini tidak hanya menimbulkan kontroversi tetapi juga meningkatkan ketegangan dalam perdebatan, yang menyebabkan publik dan para ahli mempertanyakan keakuratan dan tanggung jawab pernyataan-pernyataan tersebut.
Joe Biden secara signifikan gagal membantah klaim palsu Donald Trump secara efektif. Kekeliruan dan ketidakaktifannya telah memicu seruan dari Partai Demokrat agar ia mengakhiri upayanya untuk masa jabatan kedua, bahkan beberapa di antaranya mendesak para ajudan utamanya untuk "memeriksa hati nurani mereka" atau mengundurkan diri.
Salah satu faktor utama yang disebutkan adalah Presiden Joe Biden tidak memiliki cukup waktu untuk beristirahat sebelum debat. Para ajudan Joe Biden memintanya untuk beristirahat guna memastikan kesehatannya prima, tetapi permintaan ini tidak dipenuhi. Presiden Joe Biden memasuki debat dalam kondisi kelelahan, yang sangat memengaruhi kemampuannya untuk berkonsentrasi dan bereaksi cepat.
Persiapan Presiden Joe Biden panjang dan intensif. Ia telah berpartisipasi dalam sesi latihan dan debat simulasi untuk memahami isu-isu kunci. Namun, hal ini tidak memberinya cukup waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Beberapa ajudan percaya bahwa Joe Biden "berlatih berlebihan", yang menyebabkan performanya buruk dalam debat sesungguhnya.
Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dalam debat pemilihan presiden AS 2024 di Atlanta, Georgia, AS, 27 Juni 2024 (Foto: Reuters) |
Strategi debat yang salah
Strategi debat Presiden Joe Biden disetujui oleh Jen O'Malley Dillon, yang membantunya menang pada tahun 2020, dengan dukungan dari ajudan lamanya, Anita Dunn, dan beberapa pakar kebijakan dan politik lainnya. Namun, keyakinan terhadap strategi tersebut mungkin telah membuat tim Joe Biden salah menilai situasi.
Strategi debat Joe Biden berfokus pada penyediaan detail dan simulasi debat. Namun, tim Presiden Joe Biden tampaknya tidak siap menghadapi visi yang lebih luas dan masalah-masalah kosmetik. Sementara Donald Trump hanya mengeluhkan pemerintahan saat ini, Joe Biden menghadapi rentetan kebohongan yang bertubi-tubi dari lawannya. Hal ini membutuhkan strategi yang berbeda, yaitu strategi yang berfokus pada visi dan kepemimpinan, alih-alih hanya memberikan detail.
Dampak tekanan dan ekspektasiPresiden Joe Biden, di usia 81 tahun, menghadapi ekspektasi tinggi dari publik dan partainya sendiri. Kunjungannya yang sering, terutama ke Prancis, telah memicu munculnya klip-klip di media sosial Partai Republik yang mengejek usianya.
Meskipun tim Presiden Joe Biden yakin hal ini juga menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang kuat di panggung dunia, kenyataannya ia kelelahan. Ketika Presiden Joe Biden tiba di Camp David enam hari sebelum debat, para ajudannya mencatat bahwa ia membutuhkan lebih banyak istirahat daripada lawannya.
Presiden Joe Biden tidak hanya harus membuktikan dirinya layak untuk masa jabatan kedua, tetapi ia juga harus menghadapi kritik tentang usia dan kesehatannya. Hal ini menciptakan banyak tekanan, memaksanya untuk bekerja lebih keras untuk membuktikan diri. Namun, tekanan ini juga berkontribusi pada kemampuannya berkonsentrasi dan performanya dalam debat.
Reaksi dan kritik internal
Segera setelah debat, gelombang kritik bermunculan dari para sekutu dan ajudan Joe Biden. John Morgan, seorang pengacara dan penggalang dana utama untuk Presiden Joe Biden, bahkan menyerukan pemecatan penasihat senior seperti Anita Dunn dan Bob Bauer. Para kritikus mengatakan Joe Biden tidak mendapatkan istirahat yang cukup sebelum debat, yang sangat memengaruhi kinerjanya.
Beberapa ajudan Presiden Joe Biden telah membahas apakah ia harus berdebat dengan Donald Trump, dengan alasan bahwa hal itu dapat memberi Trump platform publik yang besar dan merugikan Joe Biden. Keputusan Presiden Joe Biden untuk berdebat mengejutkan beberapa penasihat, tetapi timnya telah mencoba untuk mengatur kontes tersebut dengan caranya sendiri.
Perdebatan ini telah memicu diskusi internal mengenai apakah Presiden Joe Biden harus mencalonkan diri lagi. Anggota Kongres Maryland, Jamie Raskin, mengakui bahwa terdapat percakapan yang sangat jujur dan serius yang berlangsung di semua tingkatan Partai Demokrat, sebuah tanda yang jelas akan kekhawatiran tentang kemampuan Joe Biden untuk memimpin Partai Demokrat meraih kemenangan dalam pemilu mendatang.
Meskipun tim Joe Biden bersikeras bahwa tidak ada perubahan personel yang sedang dipertimbangkan dan jajak pendapat internal tidak menunjukkan perubahan sentimen pemilih, faktanya tetap bahwa debat tersebut telah menimbulkan kerugian yang signifikan. Liputan media yang berlebihan mungkin telah menyebabkan penurunan sementara dalam jajak pendapat, dan Joe Biden perlu bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan publik dan para donatur.
Debat tersebut telah merusak citra dan reputasi Presiden Joe Biden secara signifikan. Para kritikus mengatakan ia tampil di panggung dengan wajah pucat, rambut tergerai di leher, dan suara serak. "Saya belum pernah melihatnya tampil seperti itu sebelumnya," kata Michael LaRosa, mantan asisten khusus Presiden Biden.
Debat antara Joe Biden dan Donald Trump bukan hanya ajang kampanye, tetapi juga ujian penting bagi kemampuan kepemimpinan Joe Biden. Kesalahan dalam persiapan dan strategi debat menyebabkan hasil yang kurang meyakinkan, yang merusak citra Presiden Joe Biden dan Partai Demokrat.
Namun, ini juga merupakan kesempatan bagi tim Presiden Joe Biden untuk mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka, dengan harapan dapat kembali mendapatkan momentum di sisa bulan kampanye. Debat tersebut merupakan pelajaran berharga tentang persiapan, strategi, dan pentingnya kesehatan dalam pemilu.
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/tranh-luan-bau-cu-tong-thong-my-2024-ong-joe-biden-yeu-the-do-chuan-bi-kem-kiet-suc-329396.html
Komentar (0)