Presiden Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga anggota Wagner yang tewas dalam kecelakaan pesawat dan memuji Prigozhin sebagai pengusaha berbakat.
"Sehubungan dengan tragedi kecelakaan pesawat, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga semua korban," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato yang disiarkan televisi hari ini, merujuk pada kecelakaan pesawat di Provinsi Tver, Rusia barat, pada 23 Agustus. "Informasi awal menunjukkan bahwa di dalam pesawat terdapat anggota kelompok Wagner, yang berkontribusi dalam perjuangan kami di Ukraina. Kami tahu ini dan akan selalu mengingatnya."
Ini adalah pertama kalinya Tuan Putin berbicara setelah Embraer Legacy 600 yang membawa 10 orang jatuh di provinsi Tver saat terbang dari Moskow menuju St. Petersburg, menewaskan semua orang di dalamnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Moskow pada 24 Juni. Foto: AFP
Administrasi Penerbangan Federal Rusia mengatakan Yevgeny Prigozhin, bos perusahaan militer swasta Wagner, ada dalam daftar penumpang, tetapi tidak mengonfirmasi apakah bos Wagner tersebut telah meninggal.
"Saya sudah lama mengenal Prigozhin, sejak awal 1990-an. Nasibnya penuh pasang surut dan ia telah melakukan kesalahan-kesalahan serius. Namun, ia telah bekerja keras untuk mencapai hasil bagi dirinya sendiri. Prigozhin adalah orang yang berbakat dan pebisnis yang berbakat," ujar Putin, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang nasib Prigozhin setelah insiden tersebut.
Bapak Putin mengatakan bahwa Prigozhin telah bekerja di Rusia dan Afrika di bidang minyak dan gas, logam mulia, serta batu permata. Menurut Presiden Rusia, Bapak Wagner baru saja kembali dari Afrika pada 23 Agustus dan bertemu dengan sejumlah pejabat Rusia.
Ia menambahkan bahwa penyelidikan resmi atas insiden tersebut akan memakan waktu, tetapi harus menunggu kesimpulan penyelidik tentang apa yang terjadi.
Bos Wagner berbicara di desa Paraskoviivka, Ukraina pada 3 Maret. Foto: Reuters
Sebelumnya, para pemimpin dan pejabat dari beberapa negara Barat juga angkat bicara tentang kecelakaan pesawat yang diyakini membawa Wagner. Presiden AS Joe Biden mengatakan dia "tidak memiliki cukup informasi tentang apa yang terjadi, tetapi tidak terkejut dengan insiden tersebut."
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan informasi tentang Prigozhin dalam kecelakaan pesawat itu "tidak jelas", sementara juru bicara pemerintah Prancis mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ada "keraguan yang wajar" tentang penyebab kecelakaan pesawat itu.
Pemerintah Inggris mengatakan pihaknya sedang memantau insiden tersebut dan menekankan bahwa "kesimpulan yang terburu-buru harus dihindari", sementara Presiden Lithuania mengatakan insiden yang melibatkan kepala Wagner tidak akan mengubah situasi keamanan regional secara signifikan.
Media Barat juga melaporkan informasi yang saling bertentangan mengenai insiden tersebut. Reuters pada 24 Agustus mengutip dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Washington yakin rudal antipesawat yang diluncurkan dari dalam wilayah Rusia kemungkinan besar menembak jatuh pesawat tersebut. Sementara itu, Wall Street Journal, mengutip informasi eksklusif dari pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa sebuah bom di dalam pesawat atau suatu bentuk sabotase menyebabkan pesawat jatuh, bukan rudal antipesawat.
Prigozhin, 62, menjalani hukuman sembilan tahun penjara karena pencurian ringan pada tahun 1980-an. Setelah bebas, ia memperbaiki diri dan membuka toko sosis di St. Petersburg. Prigozhin membuka konter sosis di sebuah jaringan supermarket dan akhirnya mendirikan restoran dan perusahaan katering bernama Concord, yang menandatangani kontrak dengan instansi pemerintah Rusia.
Ia mendirikan perusahaan militer swasta Wagner pada tahun 2014 dan semakin berpengaruh dalam politik Rusia. Sejak itu, Wagner memperluas operasinya ke Afrika dan memainkan peran kunci dalam perebutan kota Bakhmut di Ukraina timur.
Namun, konflik antara Prigozhin dan para pemimpin Kementerian Pertahanan Rusia memanas akibat perselisihan pasokan amunisi untuk serangan Bakhmut. Pada 24 Juni, Wagner memimpin pasukannya ke wilayah Rusia, menuntut penyerahan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov untuk "menuntut keadilan".
Presiden Putin menyebut pemberontakan Wagner sebagai tindakan pengkhianatan dan berjanji akan menghukum berat mereka yang terlibat. Namun, Prigozhin kemudian diberikan kekebalan berdasarkan perjanjian untuk mengakhiri pemberontakan dan memindahkan operasinya ke Belarus.
Wagner kemudian bungkam di media, meskipun ia kembali ke Rusia dan muncul di KTT Rusia-Afrika pada akhir Juli. Para pengamat mengatakan pemberontakan yang gagal itu merupakan akhir dari ambisi politik Prigozhin di Rusia.
Huyen Le (Menurut Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)