Anadolu melaporkan bahwa percakapan telepon antara Presiden Trump dan para pemimpin E3 berlangsung pada tanggal 10 Desember. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa Perdana Menteri Keir Starmer telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Presiden Trump tentang "perkembangan terbaru dalam perundingan perdamaian yang dipimpin AS yang sedang berlangsung."
"Upaya pengembangan rencana perdamaian sedang berlangsung dengan mendesak dan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Para pemimpin sepakat bahwa ini adalah momen penting – bagi Ukraina, rakyatnya, dan bagi keamanan bersama di kawasan Euro-Atlantik," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kemudian, Gedung Putih mengkonfirmasi kepada Anadolu bahwa panggilan telepon tersebut telah terjadi, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi diskusi tersebut.
"Kami telah berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Inggris dan Jerman. Mereka semua adalah teman baik kami. Kami telah membahas Ukraina dan sedang menunggu tanggapan sebelum kami dapat melanjutkan," kata Trump, menambahkan bahwa pertemuan akan berlangsung akhir pekan ini di Eropa, dengan perwakilan dari AS dan Ukraina hadir.
"Kami akan mengambil keputusan tergantung pada apa yang mereka sampaikan. Kami tidak ingin membuang waktu," tambahnya.
Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada 10 Desember bahwa Kyiv sedang menyelesaikan dokumen 20 poin yang menguraikan syarat-syarat untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, dan bermaksud untuk segera menyerahkannya kepada Amerika Serikat.
Negosiasi antara Ukraina, AS, dan negara-negara Eropa mengenai rencana perdamaian 20 poin terus berlanjut, setelah rencana awal 28 poin dipersingkat dengan menghapus ketentuan yang menurut Ukraina tidak sesuai untuk negara tersebut.
>>> Pembaca diundang untuk menonton video : Kekuatan-kekuatan besar membahas rencana perdamaian Ukraina.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ong-trump-dien-dam-voi-lanh-dao-anh-phap-duc-ve-dam-phan-hoa-binh-ukraine-post2149074955.html






Komentar (0)