Menurut Sputnik, P-800 Oniks, dengan nama ekspor Yakhont, adalah generasi baru rudal jelajah antikapal yang diproduksi Rusia untuk menggantikan model P-70 dan P-120 sebelumnya. Program Oniks mulai terbentuk pada akhir 1970-an seiring keinginan Uni Soviet untuk memiliki senjata serang berkecepatan tinggi dan lebih fleksibel.
Pada tahun 1980-an, Biro Desain NPO Mashinostroyeniya secara resmi memulai proses penyelesaian proyek. Rudal P-800 Oniks mampu diluncurkan dari kapal permukaan, kapal selam, dan peluncur tetap di darat, sehingga memungkinkan untuk digunakan secara luas dalam sistem tempur Rusia.

Dengan menggabungkan mesin bertenaga, algoritma navigasi canggih, dan lintasan yang sulit dicegat, P-800 Oniks dianggap sebagai senjata yang membuat sistem pertahanan laut waspada. Foto: Sputnik
Oniks dirancang untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari serangan antikapal hingga serangan darat presisi tinggi dan peperangan permukaan. Kombinasi sistem pemandu modern, mesin hipersonik, dan kompatibilitas dengan berbagai peluncur memberikan mobilitas dan efektivitas yang luar biasa pada rudal ini.
P-800 Oniks menggunakan pendorong berbahan bakar padat pada tahap awal, kemudian beralih ke ramjet berbahan bakar cair, yang memungkinkannya mempertahankan kecepatan jelajah Mach 2,5. Rudal ini dapat melayang di ketinggian rendah untuk mengurangi kemungkinan terdeteksi radar, dan ketika mendekati target, ia beralih ke panduan radar aktif untuk menembus pertahanan musuh.

Kecepatan supersonik, panduan cerdas, dan kemampuan serangan multi-misi menjadikan P-800 Oniks senjata yang sangat tangguh. Foto: Militer
Hulu ledak P-800 Oniks berbobot sekitar 200-250 kg, sehingga mampu menimbulkan kerusakan serius pada kapal perang besar. Rudal ini memiliki panjang 8,6 m, diameter 0,67 m, dan berat 3.100 kg, serta dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, tergantung konfigurasinya.
P-800 Oniks diluncurkan secara vertikal, menggunakan mesin berbahan bakar padat untuk mencapai kecepatan lepas awal, kemudian beralih ke mesin jet berbahan bakar cair untuk terbang dengan kecepatan Mach 2,5. Dengan lintasan terbang yang rendah, jangkauan rudal ini berkisar antara 120 hingga 300 km.
Sistem pemandu Oniks menggabungkan pemanduan satelit GLONASS pada fase awal dan radar aktif pada fase akhir. Selama penerbangannya, rudal ini dapat mencapai ketinggian hingga 14.000 m sebelum turun ke ketinggian sekitar 5 m untuk mendekati dan menyerang target.

P-800 Oniks dianggap sebagai "ujung tombak supersonik" Rusia, dengan kecepatan Mach 2,5 dan kemampuan terbang rendah, menciptakan daya tembus yang dapat menghancurkan perisai pertahanan apa pun di laut. Foto: Sputnik
Rudal jelajah supersonik P-800 Oniks telah dikembangkan dalam berbagai versi untuk memenuhi beragam kebutuhan tempur dan ekspor Rusia. Varian P-800 Oniks asli untuk penggunaan domestik di Rusia dapat digunakan pada kapal perang, kapal selam, atau peluncur darat Bastion.
Versi ekspor Yakhont, yang juga dikenal sebagai Oniks E, memiliki jangkauan terbatas sekitar 300 km. Rusia juga sedang mengembangkan versi Oniks M dengan banyak penyempurnaan dalam hal pemandu, kemampuan anti-jamming, dan jangkauan yang dapat mencapai sekitar 800 km.
Konfigurasi Oniks P untuk sistem Bastion P dioptimalkan untuk operasi pesisir dan telah digunakan dalam praktik untuk menyerang target laut dan darat. Rudal BrahMos Rusia dan India bukanlah varian langsung, melainkan dikembangkan berdasarkan platform Oniks dan kini telah menjadi salah satu rudal supersonik tercanggih di Asia dengan jangkauan 500-900 km.
Secara keseluruhan, ekosistem Oniks menciptakan keluarga rudal berlapis-lapis yang berfungsi dari pertahanan pantai hingga serangan jarak jauh, sekaligus memperluas kemampuan tempur bagi Rusia dan negara-negara penggunanya.
Silakan kunjungi bagian Industri Pertahanan untuk melihat berita dan artikel terkait.
Sumber: https://congthuong.vn/p-800-oniks-vu-khi-xuyen-thung-moi-la-chan-tren-bien-433770.html










Komentar (0)