Dari beragam materi pembelajaran hingga persyaratan stabilitas sistem
Proses penerapan Program Pendidikan Umum 2018 yang berkelanjutan sempat membuka harapan besar ketika kebijakan sosialisasi buku teks memungkinkan beragam buku untuk hidup berdampingan, menciptakan kondisi persaingan konten, mendorong inovasi, dan memberikan fleksibilitas bagi guru. Namun, setelah beberapa tahun penerapan, kenyataan di banyak daerah menunjukkan bahwa "gambaran" materi pembelajaran yang beragam dengan cepat mengungkap kesenjangan yang belum diatasi oleh kebijakan tersebut.
Perbedaan antara buku teks, pendekatan konten, tingkat kompetensi guru, dan fasilitas fisik telah menyulitkan banyak sekolah untuk menyelaraskan rencana pengajaran mereka. Guru harus terus-menerus membiasakan diri dengan buku-buku baru, dan orang tua harus mengganti buku setiap tahun, yang mengakibatkan peningkatan biaya les dan memberikan tekanan yang cukup besar pada keluarga. Dalam banyak kasus, kurangnya konsistensi antar buku teks juga mengganggu pengembangan materi pembelajaran digital, yang menyebabkan pemborosan sumber daya pelatihan dan bimbingan.

Seperangkat buku teks terpadu dianggap sebagai langkah kunci untuk menciptakan fondasi pendidikan yang stabil dan memastikan pemerataan pembelajaran bagi semua siswa. Foto ilustrasi
Dalam dunia pendidikan, buku teks bukan sekadar bahan referensi; buku teks merupakan komponen yang menghubungkan seluruh kegiatan belajar mengajar, mulai dari perencanaan pembelajaran, ujian, penilaian, hingga transformasi digital atau penyusunan materi pelengkap. Oleh karena itu, ketika buku teks terus berfluktuasi, stabilitas seluruh sistem belajar mengajar juga terganggu. Dari perspektif manajemen pendidikan, bahan ajar yang stabil merupakan fondasi untuk menstabilkan kualitas pendidikan, membantu guru memiliki waktu untuk berinvestasi secara mendalam dalam metode, alih-alih mengulang siklus "membiasakan - mengadaptasi - menyesuaikan".
Dalam konteks ini, untuk melaksanakan tugas-tugas yang tercantum dalam Resolusi No. 71-NQ/TW, Rancangan Undang-Undang Pendidikan menetapkan: " Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan seperangkat buku teks pendidikan umum yang akan digunakan secara seragam di seluruh negeri". Pemerintah telah menugaskan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyusun laporan rencana pelaksanaan seperangkat buku teks terpadu di seluruh negeri mulai tahun ajaran 2026-2027, sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, transparansi, objektivitas, hemat, dan anti-pemborosan; sekaligus mewarisi keunggulan buku teks yang ada, memastikan tidak ada gangguan terhadap kegiatan belajar mengajar, dan meminimalkan dampak terhadap guru dan siswa.
Seperangkat buku yang benar harus konsisten, sesuai, dan stabil.
Untuk menjadi pilihan nasional, menurut para ahli pendidikan, buku teks harus memenuhi serangkaian kriteria yang lebih ketat daripada yang diterapkan pada periode sosialisasi buku teks sebelumnya.
Pertama-tama, perangkat buku teks harus mencakup semua mata pelajaran Program Pendidikan Umum 2018, termasuk mata pelajaran tertentu; memiliki dokumen lokal yang terpadu; ekosistem materi pembelajaran digital yang kaya (latihan interaktif, video , audio, materi pelatihan, dll.); dilengkapi dengan sistem pelatihan guru yang kuat; dan memiliki kapasitas teknologi untuk mengembangkan materi pembelajaran digital, aplikasi AI, dan model pendidikan cerdas.
Kedua, harga jual harus wajar dan mengoptimalkan biaya sosial. Proses penyusunan, pencetakan, dan pendistribusian harus dioptimalkan untuk mengurangi biaya, memastikan harga jual yang rendah dan transparan, serta menghemat biaya bagi orang tua dan anggaran negara.
Ketiga, populer dan stabil dalam praktik. Seri buku ini banyak digunakan oleh guru dan orang tua, membatasi pergantian tahunan, mengurangi tekanan pelatihan, dan menciptakan konsistensi dalam pengajaran, pengujian, dan penilaian di seluruh negeri.
Keempat, pastikan keamanan dan keselamatan pasokan. Seri buku harus memiliki dasar hukum yang jelas, kemampuan untuk memasok secara luas, termasuk di wilayah yang sulit dijangkau; memiliki sistem pencetakan dan distribusi yang kuat, siap merespons segala kondisi; dan mudah didistribusikan secara gratis atau dipesan sesuai anggaran.
Kelima, metode pedagogis yang tepat. Isi buku harus konsisten secara filosofis, menghubungkan siswa dari kelas 1 hingga 12; mendukung pengembangan rencana pengajaran, pengajaran berdasarkan topik; mudah digunakan dalam pengujian, penilaian kapasitas, dan mengurangi beban guru.
Keputusan untuk memilih satu set buku teks terpadu bukan sekadar keputusan teknis atau profesional. Ini adalah keputusan strategis yang menunjukkan tanggung jawab negara dalam memastikan pemerataan pembelajaran, menstabilkan sistem pendidikan, dan memanfaatkan sumber daya sosial secara efektif. Ketika satu set buku teks dipilih dengan tepat, seluruh struktur pengajaran dan pembelajaran akan memiliki fondasi. Dengan demikian, guru tidak lagi pasif menghadapi perubahan, orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan, sekolah dapat menyusun rencana jangka panjang, dan siswa akan memiliki akses terhadap pengetahuan yang konsisten.
Perlu dicatat bahwa stabilitas bukan berarti menghentikan inovasi. Menstabilkan materi pembelajaran merupakan syarat agar inovasi dapat berlangsung secara tertib, terencana, dan lebih efektif. Seperangkat buku teks yang tepat akan menciptakan "jalur" bagi semua inovasi lain di industri ini, mulai dari transformasi digital, inovasi dalam asesmen dan evaluasi, hingga peningkatan kapasitas guru, agar dapat diimplementasikan secara koheren dan sinkron.
Di masa depan, kualitas pendidikan Vietnam tidak hanya bergantung pada kurikulum atau metode, tetapi juga pada penciptaan lingkungan yang stabil di mana semua elemen ekosistem pendidikan beroperasi dengan lancar. Buku teks, meskipun hanya sebagian dari sistem, memainkan peran inti dalam membentuk persepsi, menciptakan persatuan, dan memastikan pemerataan pembelajaran.
Ketika seperangkat buku dipilih dengan tepat, pendidikan akan memiliki fondasi bagi perkembangan yang stabil. Hanya dengan demikian generasi muda akan memiliki kondisi untuk berkembang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Sumber: https://congthuong.vn/can-mot-bo-sach-giao-khoa-thong-nhat-vi-chat-luong-cong-bang-giao-duc-433810.html










Komentar (0)