Rencana tersebut diumumkan kepada para pemimpin Hamas dan Jihad Islam, ketika pimpinan kedua gerakan tersebut mengunjungi ibu kota Mesir minggu lalu.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza. Foto: Reuters
Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan rencana tiga tahap Kairo meliputi gencatan senjata yang dapat diperbarui, pembebasan sandera yang ditahan Hamas dengan imbalan tahanan Palestina di Israel, dan terakhir gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza.
Hal ini juga memfasilitasi pembentukan pemerintahan Palestina dengan partisipasi "semua faksi Palestina" yang akan bertanggung jawab atas pemerintahan dan rekonstruksi di Gaza setelah perang.
Diaa Rashwan, kepala Badan Informasi Negara Mesir, mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Kairo telah menyajikan "sebuah kerangka kerja untuk menyatukan pandangan semua pihak terkait, dengan tujuan mengakhiri pertumpahan darah di Gaza… dan memulihkan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut."
"Proposal tersebut mencakup tiga fase yang berurutan dan saling terkait menuju gencatan senjata," ujar Rashwan dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa Mesir belum menerima tanggapan atas inisiatif tersebut, tetapi akan mengumumkan "detailnya" setelah menerima tanggapan dari semua pihak yang terlibat.
Seorang pemimpin Hamas berbicara pada hari Kamis tentang rencana kunjungan kantor politik Hamas yang berbasis di Qatar. "Delegasi tingkat tinggi dari kantor politik Hamas akan tiba di Kairo besok untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan menyampaikan tanggapan dari faksi-faksi Palestina, termasuk beberapa pandangan mereka, terhadap rencana tersebut," ujarnya.
Pejabat tersebut mengatakan pandangan ini berfokus pada “modalitas pertukaran… dan jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan, serta tercapainya jaminan penarikan penuh militer Israel dari Gaza”.
Israel berjanji akan menghancurkan Hamas setelah kelompok tersebut menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.140 orang. Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 21.320 orang di wilayah tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Qatar, dengan dukungan Mesir dan Amerika Serikat, bulan lalu membantu menengahi gencatan senjata awal selama seminggu di Gaza, di mana 80 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina.
Hoang Anh (menurut AFP, Reuters, CNA)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)