Menganalisis embrio dinosaurus purba menggunakan teknologi pemindaian 3D resolusi super
Berkat teknologi modern, para ahli telah merekonstruksi gambar rinci embrio dinosaurus berusia 200 juta tahun, membuka potret perkembangan mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Báo Khoa học và Đời sống•09/12/2025
Menggunakan akselerator partikel masif, para ahli memindai sarang telur fosil berusia 200 juta tahun dan kemudian menciptakan replika 3D tengkorak embrio bayi dinosaurus. Foto: Kimberley Chapelle. Pemindaian dan rekonstruksi 3D yang sangat detail telah memberikan para ahli wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang bagaimana bayi dinosaurus berkembang. Foto: Brett Eloff.
Sarang telur fosil berusia 200 juta tahun ditemukan oleh para ahli di Taman Nasional Golden Gate, Afrika Selatan pada tahun 1976. Foto: CNN. Berdasarkan hasil penelitian, sarang berisi 7 telur dinosaurus tersebut merupakan milik spesies dinosaurus sauropoda Massospondylus carinatus. Foto: Brett Eloff. Meskipun dinosaurus dapat tumbuh hingga 4,8 m panjangnya saat dewasa, embrio-embrio ini tampaknya telah menjadi fosil sekitar dua pertiga masa inkubasi. Karena embrio dalam telur sangat kecil, tengkorak dinosaurus hanya berukuran sekitar 2,2 cm dan memiliki dua set gigi selebar 0,4-0,7 mm. Foto: D Mazierski.
Dari dua set gigi tersebut, satu set memiliki gigi bergerigi mirip gigi orang dewasa, dan satu lagi terdiri dari gigi kerucut sederhana. Foto: Mark Witton. Embrio dinosaurus sulit diamati dan sangat rapuh. Namun, dengan menggunakan teknologi dan teknik modern, tim ini mampu mencitrakan fosil secara digital dengan resolusi detail hingga ke sel-sel tulang individual. Foto: D Mazierski dan D Scott, dari foto oleh A LeBlanc. Embrio dinosaurus sulit diamati dan sangat rapuh. Namun, dengan menggunakan teknologi dan teknik modern, tim ini mampu mencitrakan fosil secara digital dengan resolusi detail hingga ke sel-sel tulang individual. Foto: D Mazierski dan D Scott, dari foto oleh A LeBlanc.
Kesimpulan ini diperoleh setelah para peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari embrio kura-kura, ayam, kadal, dan buaya Nil untuk dibandingkan dengan sarang telur dinosaurus di atas. Foto: Nobu Tamura/Wikimedia Commons. Pembaca diundang untuk menonton video: Di Balik Kesuksesan Ilmuwan . Sumber: VTV24.
Komentar (0)