Program pendidikan K-12 di Filipina tetap tidak berubah, meskipun banyak pendapat kontroversial di masyarakat - Foto: BERITA PHILIPPINE
Baru-baru ini, informasi telah menyebar di platform media sosial Filipina bahwa Departemen Pendidikan (DepEd) akan berhenti menerapkan sistem K-12 mulai Juni mendatang.
Menurut laporan pemeriksaan fakta oleh AFP pada tanggal 18 Mei, sebuah posting di Facebook di Filipina pada tanggal 11 Mei mengatakan bahwa anak-anak berusia 5 tahun dapat melewatkan taman kanak-kanak dan langsung masuk ke kelas 1, dan siswa kelas 10 dapat masuk universitas tanpa harus belajar kelas 11 dan 12.
Informasi ini disertai logo berbagai instansi pemerintah setempat, sehingga memberikan kesan bahwa ini adalah pengumuman resmi dan sangat autentik.
Namun, pada tanggal 14 Mei, Kementerian Pendidikan Filipina membantah informasi ini, menegaskan bahwa ini adalah berita palsu dan memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap informasi palsu.
Laporan verifikasi AFP mengatakan situs web Senat dan DPR Filipina juga tidak mencatat adanya rancangan undang-undang yang disahkan untuk menghapus program K-12.
Program K-12, yang dilaksanakan di Filipina sejak 2013, merupakan reformasi besar dalam sistem pendidikan Filipina.
Program ini meningkatkan wajib belajar dari 10 menjadi 12 tahun, termasuk taman kanak-kanak dan dua tahun sekolah menengah atas, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan integrasi Filipina ke dalam sistem pendidikan global.
Menurut AFP, informasi palsu ini berasal dari halaman Facebook yang mengatasnamakan Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan Filipina (DOLE), dan dengan cepat menarik lebih dari 5.300 kali dibagikan, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan orang tua dan siswa setempat.
AFP mengatakan bahwa meskipun sistem K-12 telah diterapkan di Filipina selama lebih dari satu dekade, program tersebut telah menghadapi kontroversi karena banyak orang tua dan siswa mengatakan tingginya biaya pendidikan dan jam belajar yang panjang telah menciptakan beban keuangan.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan dia sedang mempertimbangkan beberapa reformasi untuk meningkatkan efektivitas program pendidikan K-12.
Namun, sistem ini masih berlaku hingga hari ini, meskipun banyak perdebatan di masyarakat tentang efektivitas dan kesesuaiannya.
Berdasarkan peraturan saat ini, anak-anak berusia 5 tahun di Filipina diwajibkan menyelesaikan taman kanak-kanak sebelum masuk Kelas 1. Demikian pula, siswa yang menyelesaikan Kelas 10 tidak akan dibebaskan dari dua tahun sekolah menengah atas.
Sumber: https://tuoitre.vn/philippines-bac-bo-tin-don-se-ngung-he-thong-giao-duc-pho-thong-12-nam-tu-thang-6-20250519091245898.htm
Komentar (0)