Di media sosial, banyak postingan membahas persamaan dan perbedaan antara pho Hanoi dan pho Nam Dinh . Banyak pula perdebatan sengit tentang pho mana yang memiliki rasa lebih enak dan lebih menarik.
Perbedaannya mudah terlihat.
Menurut para pengunjung, pho Nam Dinh dan pho Hanoi memiliki perbedaan yang cukup jelas. Kaldu pho Nam Dinh selalu mengandung saus ikan, banyak jahe, sedikit aroma kayu manis dan adas bintang, memiliki lapisan lemak, dan rasa yang kuat. Kaldu ini sebagian besar direbus dari tulang sumsum selama 15-18 jam.
Daging sapi segar diiris tipis, dicincang perlahan hingga lunak namun tidak hancur, lalu diletakkan di atas lontong dan disiram kaldu mendidih agar daging matang perlahan. Mie beras Nam Dinh biasanya berukuran besar.

Sementara itu, menurut banyak pemilik restoran pho ternama di Hanoi, ciri khas pho Hanoi adalah kuahnya yang bening dan ringan, dengan tambahan kayu manis, adas bintang, kapulaga, dan jahe, tergantung resep restorannya. Beberapa tempat juga menggunakan cacing laut untuk menciptakan rasa manis.
Kaldu tulang pertama biasanya dibuang untuk menghindari bau busuk. Tulang sumsum dipatahkan di kedua ujungnya agar sumsum mudah meresap ke dalam kaldu selama proses perebusan.
Pho Hanoi biasanya mengiris daging tipis searah serat. Mi berasnya kecil, tipis, lembut, namun tetap kenyal dan tidak hancur saat disiram kuah panas.
Mudah untuk melihat bahwa pho Nam Dinh sering dimakan dengan daun bawang dan ketumbar, sedangkan pho Hanoi sering dimakan dengan kemangi.
Perdebatan tidak pernah berakhir
Postingan yang membandingkan rasa Pho Nam Dinh dan Pho Hanoi bermunculan di berbagai media sosial. Setiap netizen punya pendapat berbeda.
Beberapa orang menganggap pho Nam Dinh terlalu kuat bau kecap ikannya. Dagingnya tidak direbus, melainkan langsung diletakkan di mangkuk pho, lalu disiram kuah kaldu, sehingga banyak orang khawatir dagingnya tidak matang sempurna.
"Saat menikmati pho Nam Dinh di Nam Dinh atau Hanoi, saya selalu mencium aroma saus ikannya. Kuahnya terlalu kental, agak berminyak, dan mudah bosan," komentar akun T. Hang.
"Secara pribadi, saya suka kuah pho Hanoi yang bening dan ringan, lebih cocok untuk sarapan. Pho Nam Dinh memiliki aroma saus ikan dan lemak sapi yang khas," tulis akun lain. "Banyak tamu asing mungkin tidak berani makan daging sapi hanya dengan kuahnya," kata akun TB.
Berbeda dengan pendapat di atas, banyak orang mengatakan mereka menyukai rasa daging sapi yang kaya, ditambah sedikit rasa asin dari saus ikan dari pho Nam Dinh. Daging sapi segar diiris tipis, dicincang hingga empuk, lalu disiram kaldu agar dagingnya empuk sekaligus manis.

Kelompok netizen lain mengatakan bahwa membandingkan pho Nam Dinh dengan pho Hanoi adalah "terlalu berlebihan".
Menurut kelompok ini, Pho adalah hidangan yang sangat rumit, membutuhkan ketelitian dari koki. Pho Hanoi atau Nam Dinh mungkin memiliki rasa yang berbeda, tetapi masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Tergantung selera, setiap pengunjung dapat memilih jenis Pho favorit mereka.
Pho Nam Dinh atau Pho Hanoi keduanya dihormati sebagai sumber kebanggaan. Pho di kedua wilayah ini terbuat dari tulang sapi, mi beras, daging sapi, rempah-rempah seperti kecap ikan, kayu manis, adas bintang, jahe, bawang bombai, dan rempah-rempah...
"Namun, cara pengolahan yang berbeda menciptakan perbedaan tertentu, yang mendiversifikasi cita rasa masakan Vietnam," tulis akun N. Hue.
Menurut survei yang dilakukan Komite Rakyat Provinsi Nam Dinh, terdapat sekitar 500 toko pho di daerah tersebut, tetapi hampir 1.500 rumah tangga telah pergi ke kota-kota besar lainnya untuk membuka toko pho.
Sementara itu, menurut permohonan pencantuman pengetahuan rakyat pho Hanoi dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional Komite Rakyat Hanoi, pada tahun 2023, akan ada hampir 700 toko pho di daerah tersebut, yang sebagian besar terkonsentrasi di distrik Ba Dinh, Hoan Kiem, Cau Giay, Dong Da, Hai Ba Trung, Thanh Xuan, Long Bien.
(Sintetis)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/pho-nam-dinh-hay-pho-ha-noi-ngon-hon-cu-dan-mang-tranh-cai-khong-hoi-ket-2311962.html






Komentar (0)