Seorang orangtua siswa di Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Quy Don ( Khanh Hoa ) menuduh Dewan Direksi sekolah menyetujui untuk membiarkan Komite Eksekutif Serikat Pemuda Sekolah menyelenggarakan bisnis lotere di sekolah, mengumpulkan uang dari siswa sebesar 20.000 VND/tiket.
Sebelumnya, Ibu Tran Thi My Nam (orang tua siswa Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Quy Don) mengatakan, dirinya telah melayangkan petisi kepada pihak berwajib agar melaporkan praktik penjualan kupon lotre di sekolah tersebut.
Menurut Ibu Nam, perilaku ini merupakan pelanggaran hukum, karena sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan , bukan tempat yang diizinkan untuk menyelenggarakan kegiatan bisnis lotere. Di sisi lain, siswa belum cukup umur untuk berpartisipasi dalam kegiatan semacam itu.
Berdasarkan penelusuran wartawan, total dana yang terkumpul dari hasil undian berhadiah tersebut hampir mencapai 70 juta VND, ditambah dengan sisa dana beasiswa, Serikat Sekolah mengeluarkan total dana sebesar 81 juta VND untuk 81 beasiswa yang masing-masing senilai 1 juta VND untuk 81 siswa berkebutuhan khusus, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Pengundian berlangsung pada upacara pengibaran bendera di awal minggu, dihadiri oleh seluruh siswa dan guru sekolah. Seluruh kegiatan pemberian beasiswa diumumkan oleh Persatuan Pemuda Sekolah di halaman penggemar sekolah.
Menanggapi pers, Bapak Nguyen Tho Minh Quang, Kepala Sekolah SMA Berbakat Le Quy Don, mengatakan bahwa ini adalah kegiatan penggalangan dana beasiswa, bukan untuk tujuan profit. Semua hasil dari kegiatan penggalangan dana beasiswa undian berhadiah yang disebutkan di atas dari Persatuan Pemuda Berbakat SMA Le Quy Don bersifat publik, transparan, dan diberikan kepada siswa yang berada dalam kondisi sulit, sehingga kegiatan penggalangan dana tersebut bukanlah bisnis undian berhadiah.
Saat ini pihak sekolah tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Pelatihan serta instansi terkait terkait kejadian tersebut.
PEKERJA
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)