"Com tam dung" adalah restoran yang terletak di distrik 13, distrik 4.

Sebelumnya, restoran ini terletak tepat di gerbang Pasar Xom Chieu, tempat para pedagang mengumpulkan sampah mereka setiap sore untuk menunggu truk datang dan mengambilnya. Dengan "fitur pengenal" ini, tidak ada yang tahu sejak kapan pelanggan mulai menyebut restoran ini "tempat pembuangan beras pecah".

Kemudian, restoran tersebut pindah ke Jalan Le Van Linh, sekitar 1 km dari lokasi lama, tetapi nama uniknya yang "bau" tetap melekat. Restoran ini buka dari pukul 16.00 pada hari sebelumnya hingga pukul 02.00-03.00 keesokan harinya, dan semakin ramai seiring berlalunya malam.

Menurut pelanggan, restoran ini terletak di trotoar yang lebar dan dijaga kebersihannya oleh pemiliknya. Makanan diletakkan di atas meja baja tahan karat, dilindungi dinding kaca, dan tidak berserakan seperti sebelum Covid-19. Tidak ada pula tempat pembuangan sampah di dekat restoran.

Restoran nasi pecah ini menawarkan beragam menu, mulai dari iga, iga punggung bayi, telur rebus, telur goreng, perut babi panggang, cumi isi... disajikan dengan minyak daun bawang, lobak, dan acar pepaya asam manis. Beberapa hidangan yang dijual daring antara lain nasi telur dan sosis, nasi kulit dan daging babi, nasi iga babi bakar, nasi cumi isi, nasi kuping babi, dan telur goreng. Harga rata-ratanya berkisar antara 50.000-100.000 VND/porsi.

Dua hidangan yang paling banyak dipesan oleh pengunjung restoran ini adalah nasi tradisional dengan iga babi, kulit dan telur serta cumi isi.

Iga dimarinasi oleh pemiliknya sesuai resepnya sendiri, tanpa menggunakan saus siap pakai, sehingga menciptakan cita rasa yang unik. Potongan dagingnya cukup besar, tebal, dipanggang dengan pas, menjaga kelembapannya, manis, tidak kering atau alot. Namun, bagian dalam dagingnya tidak terlalu kaya, sehingga pengunjung harus menyantapnya dengan saus ikan asam manis. Saus ikan di sini encer dan tidak lengket. Nasinya matang sempurna, tidak hancur atau hancur, dan memiliki tekstur yang kenyal.

Ayam goreng dan cumi isi restoran ini cukup besar, montok, dan memiliki warna mengilap yang menarik perhatian.

Meskipun merupakan restoran kaki lima, harga di sini tergolong "mahal". Sepiring nasi dengan iga, kulit babi, dan sosis harganya 90.000 VND, dua kali lipat harga sepiring nasi pecah biasa. Cumi isi daging harganya 80.000-100.000 VND, tergantung ukurannya. Harga ini belum termasuk es teh, tisu basah, atau nasi tambahan.

Karena harga beras yang tinggi, pemilik restoran ini telah lama dijuluki "Nyonya Bay Si Lidah Domba" oleh penduduk setempat dan pelanggan. Hingga saat ini, restoran tersebut belum memiliki menu dengan harga spesifik untuk setiap hidangan. Pelanggan sebaiknya menanyakan harga saat datang untuk makan agar tidak "terkejut" dengan harga yang mahal.

Dalam beberapa tahun terakhir, "nasi pecah tempat sampah" semakin populer di media sosial, terutama ketika banyak selebritas juga berkomentar dan memuji hidangan nasi pecah Mrs. Bay. Ada ratusan video yang membagikan perasaan mereka tentang hidangan nasi pecah restoran tersebut.

Namun, sejak menjadi terkenal, restoran ini selalu menimbulkan kontroversi terkait kualitas dan harga. Selain mereka yang memuji kelezatan makanannya, banyak pula yang keberatan, dengan mengatakan bahwa harganya terlalu mahal untuk restoran nasi pecah di pinggir jalan, tanpa AC, dan pelayanannya buruk.

Meskipun kontroversinya tak kunjung usai, restoran ini tetap ramai pengunjung. Banyak YouTuber mancanegara juga penasaran untuk datang dan menikmati restoran ini.

"Com tam gao yang di tran chuong tapi hanya untuk orang kaya," begitulah komentar Bapak Choi Jong-rak, seorang YouTuber Korea yang telah tinggal di Kota Ho Chi Minh selama lebih dari 5 tahun. Ia, saudara laki-lakinya, dan seorang teman memiliki kanal YouTube dengan 975.000 pelanggan dan setiap video yang diunggah biasanya menarik puluhan ribu hingga jutaan penayangan.

Pak Choi berkomentar bahwa harga restorannya memang mahal, tetapi ia tetap mengangguk karena rasa makanannya. Menurutnya, tempat restorannya bersih dan bukan "tempat pembuangan sampah seperti yang dibayangkan".

Urutan 02_18.mp4
Tuan Choi mengangguk dan memuji iga panggangnya.

Ketika ditanya tentang harga yang tinggi, pemilik restoran langsung menjawab: "Ada juga paket makan (nasi dengan telur bebek) seharga 25.000 VND, tapi sesuai harga. Menurut pemiliknya, nasi putih dengan potongan daging babi, kulit babi, dan sosis harganya 90.000 VND, dan jika ditambah cumi isi harganya 190.000 VND."

Kazuki Matsumoto (biasa disapa Kiki), seorang YouTuber Jepang dengan kanal YouTube hampir 150.000 pengikut, juga menikmati "nasi pecah sampah". Ia memesan hidangan nasi pecah perut babi. "Enak sih, tapi harganya mahal, 140.000 VND, saya kaget," ungkap Kiki dalam video tersebut.

Di Kota Ho Chi Minh, ada banyak restoran terkenal dengan nama-nama "menyeramkan" yang membangkitkan rasa ingin tahu, seperti siput makam kuno, hotpot daging sapi kuburan, atau nasi ketan kamar mayat.