Pakar militer Rusia telah tiba di Niger untuk melakukan pelatihan tempur dan menyebarkan sistem pertahanan udara di negara itu, televisi pemerintah Niger RTN melaporkan.
Menurut Sputnik, kemunculan instruktur militer Rusia itu terjadi sebelum panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Tn. Abdourahmane Tchiani, Ketua Dewan Nasional untuk Pertahanan Tanah Air Niger.
Pakar militer Rusia baru saja tiba di Niger. Foto: OBOZ.UA
Menurut Akinyinka Akinyoade, analis politik dan peneliti senior Afrika di Leiden Center, Belanda, penarikan pasukan Prancis dari Niger secara teoritis telah menciptakan kekosongan dalam tatanan dan keamanan nasional Niger, sehingga kehadiran pasukan Rusia merupakan hal yang wajar. Tidak mengherankan pula bahwa Rusia setuju untuk membantu Niger di tengah pengaruh Moskow di Afrika yang semakin kuat. Pakar tersebut mengatakan bahwa Rusia baru-baru ini mendukung pemerintah Mali dan Burkina Faso dalam konteks politik, militer, dan ekonomi yang hampir serupa dengan Niger.
Prancis menduduki Niger selama lebih dari 60 tahun, hingga tahun 1960, dan tetap mempertahankan kehadirannya di negara Afrika tersebut hingga lama setelahnya. Pasukan Prancis terakhir meninggalkan Republik Niger pada Desember 2023. Sebelumnya, duta besar dan delegasi diplomatik Prancis diusir dari Niger pada September 2023 setelah perselisihan yang menyebabkan pihak berwenang memutus pasokan air kedutaan.
KHANH MINH
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)