Pada tanggal 25 Desember, Badan Pengelola Peninggalan Sejarah Khusus Nasional Bach Dang berkoordinasi dengan Komite Rakyat Kecamatan Yen Giang (Kota Quang Yen) untuk menyelenggarakan Festival Keberuntungan Besar Kecamatan Yen Giang tahun 2024.
Rumah Komunal Yen Giang, yang dalam bahasa Mandarin disebut "Rumah Komunal An Hung", terletak tepat di sebidang tanah di tepi Sungai Bach Dang yang bersejarah. Rumah Komunal Yen Giang dibangun pada abad ke-16 dan telah mengalami banyak restorasi dan renovasi. Pada tahun 2013, rumah komunal ini diinvestasikan untuk renovasi menyeluruh.
Rumah komunal ini erat kaitannya dengan sejarah pembentukan dan perkembangan wilayah tersebut: Pada masa Dinasti Tran, disebut Kamp An Hung, pada masa Dinasti Le, disebut Lang Rung (juga dikenal sebagai Desa An Hung); pada masa pemerintahan Raja Le Anh Tong, diubah menjadi Komune Yen Hung. Pada tahun 1959, Komune Yen Hung berganti nama menjadi Komune Yen Giang, sekarang menjadi Distrik Yen Giang. Rumah komunal ini menjadi tempat kegiatan budaya dan politik pada masa feodal, terutama tempat untuk memuja Thanh Hoang - Hung Dao Vuong Tran Quoc Tuan dan para leluhur yang berjasa mereklamasi tanah, mereklamasi lahan dari laut untuk membangun desa, memperluas lahan, dan mengembangkan tanah air.
Festival Dai Ky Phuoc merupakan salah satu festival tradisional yang dijiwai dengan identitas budaya rakyat daerah Yen Giang - sebuah daerah di mana sungai Bach Dang telah ditandai dengan 3 pertempuran laut melawan penjajah.
Festival Dai Ky Phuoc (juga dikenal sebagai Festival Dai Ky Phuc) merupakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk berterima kasih kepada Thanh Hoang dan Tien Cong atas kontribusi mereka dalam melawan penjajah asing untuk membangun dan mengembangkan tanah air, serta memberkati penduduk desa dengan tahun panen yang melimpah, kehidupan yang sejahtera, dan bahagia. Di saat yang sama, festival ini juga merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk berdoa kepada Thanh Hoang Desa - Duc Thanh Tran Hung Dao agar masyarakat mendapatkan kesehatan, kedamaian, dan hasil kerja serta produksi yang lebih baik di tahun baru.
Penyelenggaraan festival ini tidak saja melestarikan adat istiadat daerah, mempererat tali silaturahmi antar warga, tetapi juga menanamkan nilai -nilai luhur budaya dan sejarah kepada generasi penerus.
Festival ini berlangsung selama 3 hari, 24-26 Desember. Setelah persembahan dupa dan upacara pemukulan genderang, festival ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya dan seni yang unik serta permainan tradisional.
Sumber






Komentar (0)