
Sebelumnya, dalam laporan yang menjelaskan dan memasukkan masukan terhadap rancangan undang-undang sebelum disetujui oleh Majelis Nasional , Menteri Sains dan Teknologi Nguyen Manh Hung menekankan bahwa rancangan Undang-Undang AI merupakan undang-undang kerangka kerja, yang bertujuan untuk menciptakan kerangka hukum khusus dan terpadu yang berfokus pada manajemen risiko dan etika, serta menghindari risiko Vietnam menjadi "tempat uji coba" bagi teknologi berbahaya.
Menurut Menteri Sains dan Teknologi, rancangan undang-undang tersebut menerapkan model manajemen berdasarkan tiga tingkatan risiko (tinggi, sedang, rendah) untuk memastikan kejelasan dan kelayakan.
Secara khusus, Pasal 7 RUU tersebut secara spesifik mengatur tindakan-tindakan terlarang, menciptakan landasan hukum yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan AI sejak awal, termasuk: mengeksploitasi kelemahan kelompok rentan (anak-anak, lansia, penyandang disabilitas); menggunakan elemen palsu untuk menipu atau memanipulasi persepsi yang menyebabkan kerugian serius; membuat atau menyebarkan konten palsu (deepfake) yang dapat membahayakan keamanan nasional, ketertiban umum, dan keselamatan sosial secara serius.
Undang-undang ini juga mewajibkan label yang mudah dikenali untuk konten audio, visual, dan video yang mensimulasikan atau meniru penampilan dan suara orang sungguhan (deepfake) untuk membedakannya dari konten asli. Konten yang dihasilkan AI juga harus ditandai dalam format yang dapat dibaca mesin untuk meningkatkan kemampuan pelacakan.

Lebih lanjut, untuk mendorong pengembangan dan memastikan kedaulatan AI nasional, undang-undang ini menegaskan bahwa aktivitas AI menikmati insentif dan dukungan tertinggi (termasuk insentif pajak, investasi, dan keuangan) untuk mendorong inovasi dan pengembangan pasar AI. Bersamaan dengan itu, undang-undang ini memungkinkan pengecualian sementara, pengurangan, atau penyesuaian kewajiban kepatuhan tertentu berdasarkan undang-undang ini dan "persyaratan tertentu dari undang-undang khusus" (kecuali peraturan tentang hak asasi manusia dan keamanan nasional), menciptakan lingkungan yang aman untuk inovasi.
Negara memprioritaskan pengembangan model bahasa utama Vietnam dan bahasa etnis minoritas, teknologi pengolahan pengetahuan Vietnam, dan teknologi inti lainnya untuk menjamin kedaulatan digital dan keamanan nasional.
Untuk menghindari dampak terhadap warga dan layanan publik, sistem AI yang sudah beroperasi di sektor-sektor kompleks seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan keuangan akan mendapatkan perpanjangan tenggat waktu kepatuhan hingga 18 bulan terhitung sejak tanggal berlakunya undang-undang tersebut.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/quy-dinh-cu-the-cac-hanh-vi-bi-nghiem-cam-de-ngan-chan-lam-dung-tri-tue-nhan-tao-post827929.html










Komentar (0)