Mohon tanyakan tentang peraturan baru tentang asuransi wajib sepeda motor mulai 6 September 2023 dalam Keputusan 67/2023/ND-CP? - Pembaca Hoa Binh
| Peraturan baru tentang asuransi wajib sepeda motor mulai berlaku pada 6 September 2023 dalam Keputusan 67/2023/ND-CP. (Sumber: TVPL) |
Pada tanggal 6 September 2023, Pemerintah menerbitkan Keputusan 67/2023/ND-CP yang mengatur asuransi wajib bagi pemilik kendaraan bermotor, asuransi kebakaran dan ledakan wajib, dan asuransi wajib dalam kegiatan investasi konstruksi.
Secara khusus, ada banyak peraturan baru terkait asuransi wajib bagi pemilik sepeda motor dan skuter (bahkan sering disebut asuransi sepeda motor wajib), misalnya:
Validitas Asuransi Wajib Sepeda Motor Saat Pemindahan Kepemilikan Kendaraan
- Ketentuan baru: Selama masa berlaku yang tercantum dalam Sertifikat Asuransi, apabila terjadi perpindahan kepemilikan kendaraan, pemilik kendaraan lama berhak mengakhiri kontrak asuransi sesuai ketentuan Pasal 11 Keputusan 67/2023/ND-CP.
- Ketentuan lama: Selama masa berlaku yang tercantum dalam Sertifikat Asuransi, apabila terjadi perpindahan kepemilikan kendaraan bermotor, maka segala manfaat asuransi yang berkaitan dengan tanggung jawab perdata pemilik kendaraan bermotor lama tetap berlaku bagi pemilik kendaraan bermotor yang baru.
Peraturan tentang ganti rugi di muka apabila belum dipastikan bahwa kecelakaan tersebut termasuk dalam ruang lingkup ganti rugi
Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2023 tentang Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor b Ayat 3 angka 12 Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2023 tentang Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ...
- 30% dari batas tanggung jawab hukum untuk satu orang dalam kecelakaan jika terjadi kematian dan perkiraan tingkat cedera sebesar 81% atau lebih.
(Sebelumnya, pembayaran di muka adalah 30% dari tingkat kewajiban asuransi yang ditentukan/orang/kasus jika terjadi kematian)
- 10% dari batas tanggung jawab asuransi yang ditentukan untuk satu orang dalam suatu kecelakaan untuk kasus-kasus yang tingkat cederanya diperkirakan antara 31% hingga kurang dari 81%.
(Sebelumnya, pembayaran di muka adalah 10% dari tingkat pertanggungan asuransi yang ditentukan/orang/kasus untuk kasus cedera bagian tubuh yang memerlukan perawatan darurat)
Setelah melakukan pembayaran ganti rugi sementara, perusahaan asuransi berhak meminta Dana Asuransi Kendaraan Bermotor untuk mengembalikan pembayaran ganti rugi sementara apabila kecelakaan tersebut ditetapkan dikecualikan dari kewajiban asuransi atau tidak ditanggung oleh asuransi.
Peraturan baru tentang catatan klaim asuransi
Sesuai dengan Pasal 13 Keputusan 67/2023/ND-CP, berkas klaim asuransi tanggung jawab perdata wajib pemilik kendaraan bermotor mencakup dokumen-dokumen berikut:
(1) Dokumen klaim. (Sebelumnya tidak ditentukan)
(2) Dokumen yang berkaitan dengan kendaraan bermotor dan pengemudi (Salinan yang dilegalisasi dari aslinya atau Salinan yang dilegalisasi oleh perusahaan asuransi setelah dibandingkan dengan aslinya atau fotokopi):
- Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor (atau fotokopi yang dilegalisasi dari Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor asli beserta Tanda Terima asli yang sah dari lembaga perkreditan, sebagai pengganti Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor asli selama lembaga perkreditan tersebut memegang Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor asli) atau dokumen pindah tangan kepemilikan kendaraan bermotor dan dokumen asal kendaraan bermotor (apabila tidak ada Surat Tanda Registrasi Kendaraan Bermotor).
- Surat Izin Mengemudi.
- Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Tanda Penduduk atau Paspor atau dokumen identitas lainnya milik pengemudi.
- Sertifikat asuransi.
(3) Dokumen yang membuktikan kerugian kesehatan dan jiwa (Salinan dari fasilitas medis atau salinan yang dilegalisasi oleh perusahaan asuransi setelah dibandingkan dengan aslinya atau fotokopi). Tergantung pada tingkat kerusakan yang dialami orang, satu atau lebih dokumen berikut dapat disertakan:
- Sertifikat cedera.
- Rekam medis.
- Kutipan surat keterangan kematian atau surat keterangan kematian atau dokumen konfirmasi hasil pemeriksaan kepolisian atau forensik dari badan forensik apabila korban meninggal di dalam kendaraan atau meninggal dalam kecelakaan.
(4) Dokumen yang membuktikan adanya kerusakan harta benda:
- Faktur, dokumen atau bukti yang sah yang membuktikan perbaikan atau penggantian barang yang rusak akibat kecelakaan (apabila perusahaan asuransi melakukan perbaikan atau penggantian barang, perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk mengumpulkan dokumen-dokumen ini).
- Dokumen, faktur, dan voucher terkait dengan biaya yang dikeluarkan pemilik kendaraan untuk meminimalkan kerugian atau untuk mengikuti instruksi perusahaan asuransi.
(5) Salinan dokumen penting dari instansi kepolisian dalam hal terjadi kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya orang lain dan penumpang atau dalam hal diperlukan verifikasi bahwa kecelakaan tersebut sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pihak ketiga, meliputi: Surat Pemberitahuan Hasil Investigasi, Verifikasi, dan Penyelesaian Kecelakaan atau Surat Pemberitahuan Selesai Investigasi dan Penyelesaian Kecelakaan.
(6) Berita acara penilaian oleh perusahaan asuransi atau orang yang diberi kuasa oleh perusahaan asuransi.
(7) Keputusan pengadilan (jika ada). (Sebelumnya tidak disebutkan)
Pihak asuransi dan tertanggung bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengirimkan dokumen-dokumen yang disebutkan pada butir (1), (2), (3), (4), dan (7) di atas kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang disebutkan pada butir (5) dan (6) di atas.
Lihat rinciannya dalam Keputusan 67/2023/ND-CP yang berlaku mulai 6 September 2023.
[iklan_2]
Sumber







Komentar (0)