Ronaldo Jr memang selalu dilatih sang ayah dengan metode ketat sejak kecil - Foto: INSTAGRAM
Keuntungan adik bungsu - konsep khusus ilmu olahraga
Hampir 3 tahun lalu, saat Ronaldo datang ke Al Nassr, ia pun memutuskan memilih akademi sepak bola di sini sebagai tempat mengasah bakat putranya.
Ronaldo Jr., yang saat itu belum berusia 13 tahun, diminta oleh ayahnya untuk bergabung dengan tim U-15 Al Nassr. Keputusan itu bukanlah keputusan impulsif bagi Ronaldo.
Superstar Portugal itu dikabarkan telah mencoba menerapkan metode latihan "keunggulan adik bungsu" untuk putranya. Di dunia olahraga papan atas, konsep ini cukup umum.
Secara khusus, ketika seorang anak bermain sepak bola dengan pemain yang lebih tua, lebih kuat, dan lebih cepat, mereka dipaksa untuk beradaptasi, meningkatkan keterampilan mereka, dan mengembangkan daya tahan.
Inilah prinsip yang membentuk "keunggulan adik bungsu" - sebuah konsep yang semakin banyak disebutkan dalam psikologi perkembangan olahraga.
Ada banyak contoh bintang olahraga yang seringkali menjadi adik dalam keluarga. Contoh terdekatnya adalah Lionel Messi - rival berat Ronaldo.
Messi terbiasa bermain sepak bola dengan anak-anak yang lebih besar sejak ia masih kecil - Foto: YT
Sejak kecil, Messi terbiasa bermain sepak bola dengan kedua saudaranya, Rodrigo dan Matias. Selain itu, penyakit rakhitis yang dideritanya memaksa Messi untuk selalu berhadapan dengan pemain yang lebih tinggi dan kuat.
Demikian pula, Erling Haaland juga terbiasa bermain sepak bola dengan saudaranya sejak kecil. Dan kasus "keuntungan adik bungsu" yang paling terkenal di dunia olahraga papan atas adalah kasus Serena Williams.
Williams termuda memiliki empat saudara perempuan, yang sebagian besar adalah pemain tenis. Venus Williams satu tahun lebih tua dari Serena. Berlatih dengan adiknya yang lebih tinggi dan lebih atletis membantu Serena selalu mengerahkan upaya maksimal.
Mengapa harus menempatkan diri Anda dalam kesulitan?
Cristiano Ronaldo bukanlah orang pertama yang mengadopsi metode latihan ini. Saat tumbuh dewasa, ia bermain dengan saudara-saudaranya dan teman-teman yang lebih tua di kota kelahirannya, Madeira.
Konsep "keuntungan saudara bungsu" disebutkan oleh psikolog Frank J. Sulloway dalam buku Born to Rebel . Oleh karena itu, anak bungsu sering kali mengembangkan pola pikir yang lebih kompetitif untuk menegaskan posisinya di lingkungan yang didominasi oleh saudara yang lebih tua.
Ronaldo Jr (nomor 7) selalu bermain di tim yang dihuni pemain yang lebih tua darinya - Foto: REUTERS
Dalam bidang olahraga, hal ini bahkan lebih nyata: anak-anak yang berlatih dengan kelompok yang lebih tua sering kali memiliki kemajuan teknis dan refleks yang lebih cepat daripada teman-temannya.
Mereka belajar beradaptasi, berinovasi, dan mengatasi tantangan dalam kondisi yang buruk - elemen inti untuk mencapai tingkat profesional.
Beberapa studi ilmiah terbaru semakin memperkuat argumen ini. Sebuah laporan dari Universitas Sheffield Hallam (Inggris) menunjukkan bahwa di pusat pelatihan sepak bola profesional, tingkat pemain yang mencapai level lebih tinggi lebih tinggi pada kelompok yang rutin bermain dengan teman yang lebih tua.
Para ahli menjelaskan bahwa lingkungan yang sangat menantang adalah kondisi ideal untuk mengembangkan kemampuan yang komprehensif, mulai dari keterampilan menangani bola, pemikiran taktis hingga psikologi kompetitif.
Perbedaan antara bermain melawan usia sebaya dan bermain melawan kelompok yang lebih tua terletak pada tempo, kecepatan, dan intensitas kontak. Dalam lingkungan yang lebih besar, pemain dipaksa untuk mengamati lebih cepat, bereaksi lebih cepat, dan tidak boleh ragu-ragu.
Kekasaran itulah yang menciptakan fondasi psikologis yang kuat - sesuatu yang dibutuhkan setiap atlet untuk bertahan hidup di lingkungan olahraga papan atas.
Sumber: https://tuoitre.vn/ronaldo-go-ep-con-trai-tap-theo-hoan-canh-cua-messi-20250710172430632.htm
Komentar (0)