Namun, menurut Dr. Chu Thi Dung, dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh - Cabang 3, penyebab prolaps rektum 13 cm bukan karena ponsel, melainkan kebiasaan memanfaatkan hiburan saat buang air besar, yang menyebabkan rektum menderita. Ini adalah tanda peringatan tentang prolaps rektum, yang semakin muda.
Kebiasaan 'memeluk' ponsel di toilet kini tengah populer.
Ilustrasi: AI
Apa itu prolaps rektum?
Prolaps rektum adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh dinding rektum terbalik dan meluncur keluar dari anus. Ketika prolaps terjadi, pasien mungkin melihat massa jaringan lunak berwarna merah berbentuk tabung yang menonjol setelah setiap buang air besar, terkadang harus didorong kembali dengan tangan.
Tergantung pada tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi:
- Prolaps mukosa: Lapisan mukosa paling dalam meluncur keluar.
- Prolaps rektum total: Seluruh dinding rektum menonjol, terkadang panjangnya beberapa sentimeter atau bahkan lebih dari 10 sentimeter.
Penyebab prolaps rektum
Prolaps rektum terjadi saat tekanan intra-abdomen meningkat dalam jangka waktu lama, disertai melemahnya otot levator ani dan otot dasar panggul, serta kelonggaran tersebut menyebabkan hilangnya fungsi sfingter ani, yang mengakibatkan rektum menonjol.
Faktor umum:
- Mengejan karena sembelit yang berkepanjangan
- Diare kronis, sindrom iritasi usus besar
- Mengangkat benda berat secara teratur
- Wanita yang telah melahirkan berkali-kali
- Lansia karena penuaan otot dasar panggul
- Cedera saraf panggul dan sumsum tulang belakang
Duduk dalam jangka waktu lama juga menjadi salah satu penyebab timbulnya risiko prolaps rektum.
Foto: AI
Duduk lama di toilet karena kebiasaan menggunakan telepon
Dr. Dung mengatakan bahwa banyak anak muda memiliki kebiasaan membawa ponsel ke toilet, pergi ke toilet, dan berselancar di Facebook serta TikTok. Sebenarnya, bukan ponsel yang menyebabkan prolaps, melainkan alasan untuk duduk terlalu lama. Penyebab sebenarnya adalah posisi duduk yang terlalu lama, menegangkan perut, dan meningkatkan tekanan perut; sudut rektum-anus terus-menerus tertekan, menyebabkan rektum terdorong ke bawah; otot dasar panggul lelah dan lemah, yang menyebabkan dilatasi dan prolaps.
Siapa saja yang rentan terhadap prolaps rektum?
Menurut Dr. Dung, kelompok orang berikut berisiko tinggi mengalami prolaps rektum:
- Orang lanjut usia.
- Wanita melahirkan berkali-kali.
- Orang dengan sembelit dan diare kronis.
- Orang dengan penyakit neurologis, kelemahan otot dasar panggul.
Namun kini, penyakit ini justru marak kembali akibat kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik seperti: Duduk lama di toilet karena main ponsel; Menahan buang air besar, mengejan; Kurang makan sayur - sedikit minum air putih; Malas olah raga, duduk lama - berdiri lama; Teknik gym yang salah, angkat beban berat...
Tanda-tanda prolaps rektum
Dr. Dung mengatakan ada banyak tanda yang membantu seseorang mengenali risiko prolaps rektum, termasuk:
- Perasaan tidak nyaman atau tersumbat pada anus, terutama setelah buang air besar.
- Ada massa yang menonjol dari anus, merah, lunak, harus didorong kembali dengan tangan.
- Buang air besar tidak tuntas, perlu mengejan meskipun sudah selesai.
- Keluarnya lendir, rasa nyeri seperti terbakar di daerah anus.
>>> Pada artikel berikutnya, Dr. Dung akan memberikan informasi kepada pembaca tentang cara mengobati dan mencegah risiko prolaps rektum.
Source: https://thanhnien.vn/sa-13-cm-ruot-trong-luc-dung-dien-thoai-di-ve-sinh-bac-si-noi-gi-18525062922402278.htm
Komentar (0)