Kebersihan mulut yang tidak tepat
Dr. Nguyen Minh - Tam Dentist Dental System, mengatakan bahwa penggunaan alat ortodontik membuat kebersihan mulut menjadi lebih rumit. Jika gigi tidak dirawat dengan baik, makanan dapat dengan mudah tersangkut, menciptakan kondisi yang memungkinkan bakteri berkembang biak, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, gingivitis, periodontitis, atau hipertrofi gingiva.
Masalah-masalah ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mulut tetapi juga mengganggu proses ortodontik.
Menurut Dr. Minh, pengguna kawat gigi perlu mengikuti petunjuk kebersihan dari dokter gigi. Sikat gigi Anda setidaknya tiga kali sehari. Perlu diingat bahwa seberapa sering Anda menyikat gigi dalam sehari tidak sepenting menyikat gigi dengan benar dan menggunakan sikat gigi yang tepat.

Sikat gigi Anda setelah setiap makan dengan sikat gigi berbulu lembut, sikat dengan hati-hati di sekitar kawat gigi pada sudut 45 derajat (Foto: Getty).
Pengguna kawat gigi sebaiknya menggunakan sikat interdental, benang gigi, atau benang air untuk membersihkan area yang sulit dijangkau. Berkumur dengan obat kumur bebas garam atau alkohol dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Mengunyah dengan tidak benar
Pola makan juga secara langsung memengaruhi efektivitas kawat gigi. Menurut para ahli, mengonsumsi makanan yang terlalu keras atau lengket, atau minum minuman yang terlalu panas, dapat menyebabkan kawat gigi terlepas, kawat lengkung berubah bentuk, dan mengganggu perawatan.
Penelitian dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa kelompok pasien yang menjaga pola makan kaya protein, sayuran lunak, dan membatasi makanan manis yang lengket memiliki risiko 30% lebih rendah terkena kawat gigi patah dibandingkan kelompok dengan pola makan yang tidak terkontrol.
Hal ini menunjukkan pentingnya peran diet dalam proses ortodontik.
Namun, banyak orang yang menggunakan kawat gigi memiliki kebiasaan tidak mengunyah, sehingga mereka hanya makan makanan lunak dan cair. Makan lebih sedikit menyebabkan berkurangnya aktivitas otot pengunyah dan penurunan berat badan, yang menyebabkan pipi cekung.
Oleh karena itu, Anda perlu banyak mengunyah, makan berbagai makanan (kecuali tendon, tulang rawan, tulang), dan tidak boleh terlalu membatasi diri dalam menurunkan berat badan, yang dapat menyebabkan wajah cekung.

Anda harus makan makanan yang lembut dan mudah dikunyah seperti bubur, sup, nasi dan sayuran, daging dan ikan cincang, yogurt, terutama pada tahap awal ketika Anda belum terbiasa menggunakan kawat gigi (Foto: Getty).
Jangan memakai karet elastis intermaxillary dan retainer
Karet elastis intermaksila berperan penting dalam mengoreksi gigitan, tetapi banyak orang mengabaikannya karena dianggap merepotkan. Demikian pula, setelah kawat gigi dilepas, jika retainer tidak dipakai sesuai anjuran, gigi dapat dengan mudah bergeser ke belakang, sehingga menghilangkan hasil pemakaian kawat gigi selama bertahun-tahun.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics mengonfirmasi bahwa 80% pasien yang tidak memakai retainer sesuai anjuran mengalami perpindahan gigi kembali dalam 2 tahun. Oleh karena itu, retainer dianggap sebagai "garis pertahanan terakhir" untuk melindungi hasil perawatan ortodontik.
Pilih dokter yang salah
Kesalahan lainnya adalah mempercayai iklan "murahan" atau memilih dokter yang tidak berpengalaman. Rencana perawatan yang tidak tepat dapat menyebabkan gigi bergeser ke arah yang salah, gigitan yang tidak sejajar, dan bahkan merusak gusi dan akar gigi.
Laporan Federasi Ortodontis Dunia (WFO) 2020 menunjukkan bahwa 30% kegagalan ortodontik berkaitan dengan perawatan di fasilitas yang kurang ahli. Oleh karena itu, memilih klinik gigi bereputasi baik dengan dokter bersertifikat dan berpengalaman klinis merupakan faktor penentu.

Menurut Dr. Nguyen Minh, Anda harus memilih klinik gigi yang memiliki reputasi baik dengan dokter yang berkualifikasi tinggi dan pengalaman klinis (Foto: BSCC).
Lewati janji temu lanjutan
Pemasangan kawat gigi adalah proses yang berlangsung 1 hingga 3 tahun, tergantung kondisi gigi. Namun, banyak orang melewatkan janji temu karena jadwal yang padat atau ketidaksabaran ketika mereka tidak melihat hasil yang jelas. Hal ini membuat dokter tidak dapat menyesuaikan gaya tarikan tepat waktu, sehingga memperlambat atau mengganggu pergerakan gigi.
Sebuah studi oleh Universitas Tokyo (2019) yang mengamati lebih dari 500 pasien ortodontik menunjukkan bahwa mereka yang sepenuhnya mematuhi jadwal janji temu memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90%, sementara kelompok yang melewatkan lebih dari 3 kunjungan tindak lanjut memiliki risiko memperpanjang waktu perawatan hingga 8-12 bulan.
Perjalanan ortodontik mengharuskan orang yang memakai kawat gigi untuk bersabar dan mengikuti petunjuk dokter dengan benar sehingga waktu pemakaian kawat gigi tidak diperpanjang dan hasil yang diinginkan pun tercapai.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/sai-lam-khi-nieng-rang-nhieu-nguoi-viet-mac-phai-20250822133407329.htm
Komentar (0)