Departemen Warisan Budaya (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata) baru saja mengirimkan surat resmi kepada Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Olahraga provinsi dan kota-kota yang dikelola pusat tentang penguatan pencegahan bencana alam, kebakaran, ledakan, dan pencurian di museum dan peninggalan pada tahun 2025.
Oleh karena itu, Dinas mewajibkan kepada Pemerintah Daerah agar melakukan peninjauan kembali terhadap rencana dan langkah-langkah pencegahan bencana alam, kebakaran, ledakan, dan pencurian; secara berkala melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perawatan terhadap peralatan teknis yang berkaitan dengan pekerjaan perlindungan dan pelestarian guna menjamin keamanan mutlak dokumen dan artefak yang disimpan dan dipajang di museum serta peninggalan bersejarah pada musim hujan dan badai.
Departemen Warisan Budaya meminta Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata serta Departemen Kebudayaan dan Olahraga provinsi dan kota-kota yang dikelola pusat untuk berkoordinasi erat dengan otoritas setempat guna memperkuat beberapa pekerjaan.
Bagi wilayah yang dilewati Badai No. 3, pertama-tama, laksanakan secara tegas Instruksi Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata tentang Penanggulangan Bencana Badai No. 3 Tahun 2025; segera lakukan pemeriksaan, evaluasi, dan ambil tindakan penanggulangan dampak Badai No. 3 terhadap peninggalan sejarah dan museum di wilayah kelola.
Khususnya, perlu adanya tindakan penguatan, penguatan, dan penanganan kawasan rawan longsor, kerusakan sarana teknis, kawasan rawan kebakaran, ledakan dan sebagainya, guna menjamin keselamatan peninggalan sejarah, museum, artefak, dan penggunanya.

Selanjutnya, kaji ulang rencana dan langkah-langkah pencegahan bencana alam, kebakaran, ledakan, dan pencurian; lakukan pengecekan, perawatan, dan pemeliharaan secara berkala terhadap peralatan teknis yang berkaitan dengan pekerjaan perlindungan dan pelestarian guna menjamin keamanan mutlak dokumen dan artefak yang disimpan dan dipajang di museum serta peninggalan pada musim hujan dan badai.
Pemerintah daerah perlu melakukan penilaian dan meninjau kembali kondisi terkini museum, peninggalan bersejarah, area pameran luar ruangan, pekerjaan pendukung terkait, dan seluruh sistem pepohonan hijau... guna menyusun rencana pencegahan dan penanganan risiko kerusakan serta hilangnya keselamatan jika terjadi risiko (hujan deras, banjir, badai, petir, dan risiko kerusakan akibat vandalisme yang disengaja).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu memperkuat pengorganisasian kegiatan dakwah, menyebarluaskan pengetahuan tentang pencegahan bencana alam, kebakaran, ledakan, dan pencurian kepada staf museum, badan/pusat pengelolaan peninggalan bersejarah, serta orang-orang yang secara langsung menjaga peninggalan bersejarah dan pengunjung; mendorong terjalinnya kerja sama antara museum, badan/pusat pengelolaan peninggalan bersejarah bagi museum dan peninggalan bersejarah yang terdampak bencana alam, agar museum dan peninggalan bersejarah dapat segera pulih kembali; memahami dan memutakhirkan informasi tentang cuaca dan badai, agar dapat secara proaktif menyusun rencana dan langkah-langkah untuk mencegah bencana alam, menanggapi risiko yang dapat menimbulkan kerusakan pada museum dan peninggalan bersejarah; secara proaktif menyusun rencana untuk memulihkan dan menjaga operasional museum dan peninggalan bersejarah pascabencana alam.../.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/siet-cac-hoat-dong-phong-chong-thien-tai-trom-cap-tai-cac-di-tich-mua-mua-bao-post1053084.vnp
Komentar (0)