Pada kenyataannya, penipuan dan kejahatan online di sektor keuangan semakin marak terjadi. Dua bentuk utama saat ini adalah: pencurian uang langsung dari rekening bank nasabah; atau penipuan melalui pencurian informasi login dan kode verifikasi. Bahayanya terletak pada kenyataan bahwa skema ini seringkali disembunyikan dengan cerdik, memanfaatkan kecerobohan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang keamanan digital untuk mendapatkan keuntungan. Dalam banyak kasus, satu klik pada tautan palsu telah mengakibatkan nasabah kehilangan semua uang yang telah mereka tabung di rekening mereka selama bertahun-tahun.
Bank-bank di seluruh provinsi secara bersamaan menerapkan berbagai teknologi digital untuk mencegah penipuan keuangan.
Menghadapi tantangan ini, pihak berwenang dan lembaga kredit di provinsi tersebut secara proaktif memperketat manajemen dan mengoordinasikan upaya untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan penanggulangan. Kepolisian provinsi secara aktif bekerja sama dengan sektor perbankan dan unit serta daerah lain untuk menyebarluaskan informasi secara luas tentang metode dan taktik kejahatan teknologi tinggi. Bersamaan dengan itu, semua tingkatan dan sektor telah berfokus pada membangun "perisai" kesadaran masyarakat, meningkatkan kewaspadaan publik dalam melindungi informasi pribadi, rekening bank, dan data digital.
Salah satu poin pentingnya adalah pada tanggal 28 Juni 2024, Bank Negara Vietnam mengeluarkan Surat Edaran No. 17, yang berlaku efektif mulai 1 Juli 2024, yang mengatur pembukaan dan penggunaan rekening pembayaran di penyedia layanan pembayaran. Ini merupakan kerangka hukum penting dengan banyak persyaratan ketat, yang bertujuan untuk melindungi keamanan aset nasabah dan memastikan stabilitas dalam operasi perbankan digital. Poin penting lainnya adalah penerapan solusi otentikasi yang kuat mulai dari biometrik, otentikasi multi-faktor, OTP, FIDO hingga tanda tangan digital, untuk meningkatkan keamanan dan meminimalkan risiko penipuan.
Hingga saat ini, lembaga kredit di provinsi tersebut telah menyelesaikan integrasi otentikasi biometrik untuk pelanggan individu dan institusional. Verifikasi dokumen identitas pelanggan dilakukan secara berkala, memastikan bahwa semua informasi selalu mutakhir dan mencegah celah yang dapat dieksploitasi oleh penipu. Selain itu, lembaga kredit secara ketat menerapkan persyaratan untuk meninjau dan melaporkan rekening yang menunjukkan aktivitas yang tidak biasa. Rekening dengan informasi yang tidak sesuai dalam basis data penduduk nasional, rekening yang ditawarkan untuk dijual secara online, atau rekening dengan arus masuk dan keluar yang tidak biasa dalam waktu singkat semuanya ditempatkan di bawah pengawasan dan pemantauan ketat. Ini merupakan langkah penting untuk membersihkan sistem, mengurangi risiko bagi pelanggan, dan memperkuat kepercayaan pada layanan perbankan.
Secara khusus, dalam upaya perintis, Bank Investasi dan Pembangunan Vietnam ( BIDV ) meluncurkan fitur Smart Alert pada 1 April 2025. Ketika nasabah memasukkan nomor rekening penerima, sistem secara otomatis membandingkannya dengan data yang diberikan oleh pihak berwenang dan segera memperingatkan jika rekening tersebut menunjukkan tanda-tanda risiko. Berkat ini, dalam waktu singkat, BIDV mencegah lebih dari 100 miliar VND dalam kasus penipuan, sehingga aset sah tetap terjaga untuk masyarakat. Model ini seharusnya direplikasi di seluruh sistem perbankan.
BIDV Bank, Cabang Phuc Yen, telah menerapkan banyak langkah efektif untuk mencegah penipuan dan melindungi aset masyarakat.
Selain itu, lembaga kredit secara bersamaan memperketat pengelolaan metode pembayaran baru seperti dompet elektronik, kode QR, kartu kredit, kartu debit, dan gerbang pembayaran elektronik. Upaya-upaya ini menunjukkan tekad yang kuat untuk membangun sistem keuangan dan perbankan yang aman dan transparan, serta menumbuhkan kepercayaan di kalangan masyarakat dan dunia usaha.
Dalam konteks transformasi digital sebagai tren yang tak terhindarkan, pemberantasan kejahatan teknologi tinggi di sektor keuangan tidak dapat hanya mengandalkan teknologi atau hukum. Faktor penentu juga terletak pada kerja sama antara lembaga kredit, badan pengatur, dan masyarakat. Setiap pengguna perlu menjadi "penjaga gerbang" yang waspada terhadap aset dan data pribadi mereka sendiri. Ketika teknologi digunakan dengan bijak, aman, dan bertanggung jawab, manfaatnya akan benar-benar berkelanjutan, berkontribusi pada perkembangan sistem keuangan dan perbankan yang stabil dan sehat serta seluruh perekonomian .
Le Minh
Sumber: https://baophutho.vn/siet-chat-an-ninh-so-trong-he-thong-tai-chinh--ngan-hang-239092.htm






Komentar (0)