Di Kecamatan Duc Giang (Kabupaten Vu Quang, Provinsi Ha Tinh ), kebanyakan orang mengenal peternakan luwak milik Bapak Le Van Binh (lahir tahun 1974). Berawal dari 50 pasang luwak pertama yang dibiakkan, Bapak Binh kini telah mengembangkannya menjadi model peternakan luwak terbesar di distrik pegunungan Vu Quang dengan lebih dari 150 ekor luwak.
Bapak Binh menuturkan, dulu perekonomian keluarganya bergantung pada pertanian.
“ Pertanian tidak stabil dan tidak menentu, jadi saya pikir saya harus mencari pekerjaan lain untuk berkembang lebih jauh. Pada tahun 2021, kerabat di Hai Phong membimbing dan menyarankan saya untuk mengembangkan profesi beternak luwak,” ujar Bapak Binh.
Setelah mendapatkan izin operasional dari pemerintah, Bapak Binh dengan berani meminjam lebih dari 1 miliar VND untuk berinvestasi di kandang seluas hampir 500 m² dan membeli 50 pasang cerpelai pertama untuk diternakkan. Setiap pasang cerpelai dibeli oleh Bapak Binh seharga 23 juta VND.
50 pasang cerpelai pengembangbiakan menghabiskan biaya lebih dari 1 miliar VND, jadi ketika pertama kali berinvestasi, saya sangat khawatir tentang keberhasilan atau kegagalan peternakan. Awalnya, dengan sedikit pengalaman, proses pemeliharaan cerpelai menemui banyak kesulitan. Namun, berkat bantuan dari kerabat dan penerapan teknik pengembangbiakan yang baik secara bertahap, populasi cerpelai telah berkembang pesat.
"Hingga kini, kami telah menjadi pemasok cerpelai yang bereputasi baik bagi pelanggan di dalam dan luar provinsi," kata Tn. Binh.
Pemilik peternakan cerpelai ini mengatakan bahwa selama proses budidaya cerpelai, sistem kandang harus sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin.
Area tempat cerpelai dipelihara harus bersih. Peternak harus memahami karakteristik spesies, mengetahui karakteristik setiap hewan agar dapat merawatnya dengan tepat, dan mencegah cerpelai sakit. Saat ini belum ada obat khusus di pasaran untuk mengobati hewan ini,” ujar Bapak Binh.
Untuk memastikan kandang tersebut layak huni bagi kawanan cerpelai, ia merancang area pembiakan berupa kandang besi setinggi sekitar 70 cm, dengan lebar masing-masing kandang sekitar 1,2 m². Kandang besi tersebut disusun di atas dudukan 0,5 m dari lantai untuk menjaga ventilasi kandang, mencegah kelembapan, dan memudahkan pembersihan.
Kandang dibagi menjadi beberapa area, yaitu area pemeliharaan individu, area pemeliharaan pasangan cerpelai, dan sebagainya. Tergantung pada tahap perkembangannya, cerpelai akan dipelihara dalam kandang dengan perbandingan 1-2 ekor cerpelai atau lebih.
Makanan utama luwak adalah pisang matang. Selain itu, ayam, ikan hidup, dan dedak organik dapat ditambahkan untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Luwak diberi makan dua kali sehari, pagi dan sore.
Seekor cerpelai betina memiliki masa kehamilan 54-60 hari, dan akan melahirkan dua anak setiap tahun, biasanya 3-4, dengan maksimal 6 anak. Saat ini, seekor cerpelai betina berumur 8 bulan untuk diternakkan dihargai rata-rata 25-27 juta VND/pasang; cerpelai yang diternakkan untuk diambil dagingnya berharga lebih dari 1,8 juta VND/kg. Bapak Binh berfokus pada penjualan cerpelai betina untuk diternakkan, bukan daging cerpelai.
Biaya beternak musang tergolong normal, sementara harga jualnya tinggi dan perawatannya tidak memakan waktu lama, sehingga para peternak cepat balik modal dan meraup untung besar di generasi berikutnya. Berkat perawatan yang baik, pada tahun 2023, generasi pertama musang yang terdiri dari 25 pasang terjual, menghasilkan lebih dari 600 juta VND. Sejak awal tahun 2024, keluarga ini telah menjual 40 pasang musang, menghasilkan lebih dari 1 miliar VND,” jelas Bapak Binh.
Menurut peternak, permintaan pasar untuk cerpelai dan daging cerpelai di seluruh negeri saat ini sangat tinggi, dan selalu terjadi kelangkaan barang. Mulai sekarang hingga akhir tahun, jika kawanan cerpelai berkembang dengan baik dan bereproduksi sesuai jadwal, keluarga Bapak Binh berencana untuk menjual sekitar 30 pasang cerpelai lagi.
Berkat mengikuti proses pertanian, model peternakan musang milik keluarga Tuan Binh telah menarik semakin banyak orang untuk berkunjung dan belajar dari pengalamannya.
Baru-baru ini, Tn. Binh telah memperluas peternakannya hingga hampir 1.000 meter persegi, dengan kapasitas untuk membesarkan sekitar 200 ekor cerpelai, untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat sekaligus menambah pendapatan keluarga.
Menurut Bapak Tran Le, Kepala Departemen Pertanian dan Pembangunan Pedesaan distrik Vu Quang, ini merupakan model peternakan musang berskala besar dan sangat menjanjikan.
Bapak Nguyen Minh Vinh, Sekretaris Komite Partai Komune Duc Giang, menilai bahwa model ini membawa efisiensi ekonomi yang tinggi, berkontribusi terhadap transformasi struktur tanaman dan peternakan di wilayah tersebut.
"Kami mendorong masyarakat untuk berkunjung, belajar, dan secara bertahap melakukan percobaan pertanian ketika kondisi memungkinkan, guna berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan menyebarkan gerakan startup di komunitas ini," ujar Bapak Vinh.
Komentar (0)