Lucas Crispim - salah satu pemain asing paling terkenal di Thai-League - Foto: BURIRAM
Pada 9 Juli, Kejuaraan Nasional Malaysia (M-League) 2025-2026 mengumumkan keputusan penggunaan pemain asing baru. Dengan demikian, tim diperbolehkan mendaftarkan 15 pemain asing, termasuk 12 pemain terbuka (di luar Asia dan ASEAN), 1 pemain asing Asia, dan 2 pemain dari ASEAN.
Namun, tim di M-League hanya diperbolehkan mendaftarkan 9 pemain asing dalam 1 pertandingan dan menurunkan 6 orang di lapangan pada saat yang bersamaan.
Meskipun penyelenggara M-League telah memperluas jumlah pemain asing ke tingkat yang "besar", sebagian besar tim tidak dapat menggunakan semuanya.
Johor Darul Ta'zim—tim terkuat di Malaysia saat ini—baru mendaftarkan 11 dari 15 pemain asing. Johor Darul Ta'zim memiliki potensi finansial yang kuat dan juga berpartisipasi di berbagai ajang, sehingga mereka punya alasan untuk mendaftarkan banyak pemain asing.
Memanfaatkan hampir semua pemain asing membantu Johor Darul Ta'zim tampak tak tertandingi di M-League. Berkat kekuatan pemain asing yang kuat, Johor Darul Ta'zim terus mengukir prestasi di kancah kontinental dalam beberapa tahun terakhir.
Demikian pula, Liga 1 Indonesia juga mengizinkan sejumlah besar pemain asing. Klub-klub diizinkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing, dan 8 di antaranya diizinkan bermain secara bersamaan. Sama seperti M-League, sebagian besar tim di Liga 1 tidak dapat menggunakan maksimal 11 pemain asing.
Di Liga Thailand, tim akan diizinkan mendaftarkan maksimal 7 pemain asing dan pemain ASEAN tanpa batas. Di lapangan, tim akan menggunakan maksimal 5 pemain asing dan 2 pemain ASEAN. Jumlah ini memang telah berkurang dibandingkan musim sebelumnya. Liga Thailand 2024-2025 akan diizinkan mendaftarkan 9 pemain asing, termasuk 1 pemain AFC dan maksimal 3 pemain ASEAN.
Terlihat bahwa kejuaraan nasional papan atas di Asia Tenggara memiliki banyak slot pemain asing. Hal ini secara teoritis sangat menguntungkan bagi perkembangan kejuaraan nasional, tetapi di saat yang sama juga menimbulkan banyak konsekuensi. Salah satunya adalah berkurangnya kesempatan bermain bagi pemain lokal.
Sumber: https://tuoitre.vn/so-luong-ngoai-binh-cac-giai-vo-dich-quoc-gia-o-dong-nam-a-20250711111816993.htm
Komentar (0)