Standard Chartered baru saja menyesuaikan perkiraan pertumbuhannya untuk Vietnam dari 5,4% menjadi 5% dibandingkan dengan 1 bulan yang lalu.
Dalam Pembaruan Ekonomi yang dirilis pada tanggal 24 Oktober, Standard Chartered mengatakan revisi perkiraan mencerminkan kinerja ekonomi tahun ini yang lebih rendah dari yang diharapkan dan prospek ekonomi global yang suram.
Menurut Standard Chartered, untuk mencapai pertumbuhan 5% sepanjang tahun, Vietnam harus tumbuh 7% pada kuartal keempat. Tingkat pertumbuhan ini dianggap sebagai tantangan.
"Indikator makroekonomi telah membaik sementara, perdagangan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan produksi yang jelas," kata bank tersebut.
Namun, Standard Chartered juga mengakui bahwa sinyal pemulihan domestik terus berlanjut dan kemungkinan akan semakin meningkat berkat penjualan ritel. Sektor konstruksi dan akomodasi telah mempertahankan pertumbuhan yang kuat sejak awal tahun, sementara sektor manufaktur mulai berekspansi. Prospek eksternal membaik dengan surplus neraca berjalan yang meningkat.
Melaporkan kepada Majelis Nasional pada 23 Oktober, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan bahwa perekonomian Vietnam sedang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang kurang menguntungkan dan keterbatasan internal yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Daya saing dan ketahanan perekonomian masih terbatas. Oleh karena itu, PDB tahun ini diperkirakan akan meningkat lebih dari 5%, lebih rendah dari target Majelis Nasional sebesar 6,5%. Inflasi sekitar 3,5-4%.
Tim Leelahaphan, ekonom untuk Thailand dan Vietnam di Standard Chartered Bank, mengatakan bahwa dalam jangka menengah, prospek ekonomi Vietnam tetap menjanjikan berkat keterbukaan dan stabilitasnya. Namun, Vietnam perlu segera memulihkan pertumbuhan PDB dan membangun infrastruktur untuk menarik FDI.
Ia juga mengakui bahwa pasar properti Vietnam mungkin membutuhkan dukungan likuiditas lebih lanjut karena langkah-langkah yang diambil sejauh ini hanya membantu meringankan tekanan pembayaran utang jangka pendek. "Suku bunga rendah, proyek-proyek baru yang disetujui, dan sentimen pembeli yang membaik dapat mendukung pasar," ujarnya.
Standard Chartered juga merevisi tingkat inflasi menjadi 3,4% tahun ini dari 2,8% sebelumnya. Tingkat inflasi kuartal keempat diperkirakan mencapai 4,3% (sebelumnya 2,7%) dan kemungkinan akan terus meningkat tahun depan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya pendidikan , perumahan, makanan, dan transportasi.
Konsekuensi dari meningkatnya inflasi dapat menyebabkan hilangnya keuntungan dan meningkatnya risiko ketidakstabilan keuangan.
Vnexpress.net






Komentar (0)