
Di Jepang, indeks Tokyo Nikkei 225 gagal mempertahankan reli pekan lalu, turun 162,95 poin (0,32%) ke level 50.328,92. Meskipun reli Wall Street akhir pekan lalu memberikan sedikit dukungan psikologis, tekanan aksi ambil untung jangka pendek dan penghindaran risiko menjelang pertemuan The Fed membebani pasar. Saham perbankan dan ritel berada di bawah tekanan koreksi terkuat, sementara saham real estat bergerak melawan tren, diuntungkan oleh ekspektasi suku bunga rendah.
Sementara itu, di Tiongkok, pasar saham berfluktuasi berlawanan arah dan diperdagangkan dalam rentang yang sempit. Secara spesifik, Indeks Komposit Shanghai di bursa Shanghai dibuka menguat 6,42 poin (0,16%) menjadi 3.909,23 poin, sementara Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong dibuka melemah 17,22 poin (0,07%) menjadi 26.067,86 poin. Menurut para pengamat, investor di sini untuk sementara mengesampingkan faktor-faktor makro internasional dan berfokus pada data perdagangan November mendatang. Hal ini dianggap sebagai "uji coba" penting untuk menilai kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia dalam menghadapi hambatan tarif perdagangan.
Di Korea Selatan, indeks KOSPI Seoul turun 1,54 poin (0,04%) menjadi 4.098,51 poin. Pasar Korea Selatan terdampak ganda: menunggu berita dari AS dan menunggu hasil kinerja perusahaan teknologi raksasa AS seperti Oracle Corporation dan Broadcom Corporation—faktor-faktor yang dapat membentuk kembali tren saham teknologi global.
Titik terang yang langka di pasar saham Korea adalah milik LG Energy Solution dengan peningkatan impresif hampir 4,6% berkat kabar positif dari perjanjian pasokan dengan Mercedes-Benz. Di sisi lain, saham-saham keuangan seperti KB Financial Group dan Shinhan Financial Group menjadi beban utama yang menekan indeks KOSPI.
Menurut para ahli, alasan utama keraguan pasar Asia terletak pada pertemuan The Fed pada 9-10 Desember. Meskipun pasar memperkirakan peluang 85% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase, konsensus di dalam The Fed masih belum jelas. Bapak Michael Feroli, manajer senior di bank investasi JPMorgan, berkomentar bahwa pertemuan mendatang tersebut bisa menjadi salah satu pertemuan paling memecah belah sejak 2019.
Selain Fed, minggu ini juga merupakan minggu kerja yang sibuk bagi bank sentral di Kanada, Swiss, dan Australia, dengan perkiraan umum mempertahankan suku bunga tidak berubah, berkontribusi dalam memperkuat tren kehati-hatian secara global.
Di pasar domestik, pada pagi hari tanggal 8 Desember, Indeks VN naik 14,25 poin, atau 0,82%, menjadi 1.755,57 poin. Indeks HNX turun 0,31 poin, atau 0,12%, menjadi 260,34 poin.
Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/tam-ly-than-trong-chi-phoi-chung-khoan-chau-a-20251208112153799.htm










Komentar (0)