Alice Achieng Obare, seorang petani di Desa Migori di Kenya barat daya, merasa terbebas setelah desanya perlahan-lahan meninggalkan pertanian tembakau dan beralih ke pertanian kacang-kacangan. Dalam sebuah kisah mengharukan yang dibagikan di situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Obare menceritakan hari-hari ketika seluruh desa dipenuhi asap dari proses pengolahan tembakau, dan momen-momen ketika ia gemetar memegang film yang merekam dadanya yang penuh asap, meskipun ia sendiri tidak merokok. Setiap musim panen tembakau berlangsung dari Oktober hingga Agustus, dan anak-anak, alih-alih pergi ke sekolah, harus pergi ke ladang tembakau.
[iklan_2]
Sumber








Komentar (0)