Pada tie-break penentu set ketiga, Tiafoe dihukum karena kesalahan waktu saat skor 5-5. Menurut aturan Asosiasi Tenis Internasional (ATP), pemain memiliki waktu 25 detik untuk melakukan servis setelah poin sebelumnya berakhir.
Petenis Amerika itu gagal melakukan servis saat waktu habis. Ketika ia melempar bola ke udara tanpa mengenainya, wasit Jimmy Pinoargote menyatakan pelanggaran waktu, yang mengakibatkan Tiafoe kehilangan servis pertamanya. Insiden itu membuat petenis peringkat 17 dunia itu geram.
Frances Tiafoe tidak bisa tetap tenang setelah tersingkir di Shanghai Masters 2024 (Foto: Getty).
Meskipun Tiafoe membantah, wasit memaksanya melakukan servis kedua. Tiafoe kemudian kehilangan poin krusial ini, memimpin 5-6. Roman Safiullin melakukan servis dan melepaskan ace yang tak terhentikan. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Roman Safiullin di set tersebut 5-7, 7-5, 7-6.
Setelah pertandingan berakhir, Tiafoe berteriak "Bajingan!" beberapa kali kepada wasit. Ia menolak menjabat tangan wasit, terus meluapkan rasa frustrasinya karena keputusan wasit telah memengaruhi pertandingan.
Tiafoe terus menyerang wasit: "Anda merusak pertandingan saya. Saya berlari selama tiga jam untuk mendapatkan poin itu. Saya tidak akan membiarkan Anda memimpin pertandingan saya lagi."
Atas perbuatannya yang diduga mengucapkan kata-kata yang menyinggung dan menghina wasit, Frances Tiafoe dapat dikenakan denda hingga 5.000 USD untuk setiap sumpah serapah dan total dendanya dapat mencapai 60.000 USD apabila perbuatannya tersebut dianggap serius.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/tay-vot-nguoi-my-thoa-ma-trong-tai-o-thuong-hai-masters-20241009154215899.htm
Komentar (0)