Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah membuat keputusan tentang bagaimana menanggapi serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga anggota militer AS di Yordania Sabtu lalu, tetapi tidak memberikan rincian tentang rencananya.
Dalam serangan pertama yang menewaskan pasukan AS di Timur Tengah sejak eskalasi kekerasan di kawasan tersebut menyusul perang Israel-Hamas, Washington telah mengonfirmasi bahwa Ketaib Hezbollah, milisi pro-Iran di Irak, berada di balik serangan tersebut. Pada hari Selasa, kelompok tersebut mengumumkan akan menghentikan operasi militer terhadap AS untuk menghindari mempermalukan pemerintah Baghdad.
"Kami telah menilai ancaman dari pejabat AS dan menegaskan bahwa mereka telah menantang kami terlalu lama. Kami saling mengenal, setiap ancaman akan mendapat respons yang sesuai," kata Salami, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim.
"Amerika Serikat perlu berhenti mengancam dan fokus pada solusi politik," ujar Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, seperti dikutip media pemerintah Iran dalam sebuah pertemuan pemerintah .
Pasukan AS yang ditempatkan di Suriah, Irak, dan di laut telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok bersenjata pro-Iran sejak Israel melancarkan serangan balasan sebagai tanggapan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Namun, serangan pesawat tak berawak di Yordania Sabtu lalu adalah pertama kalinya pasukan AS menderita korban, yang memberi tekanan pada Biden untuk menanggapi dengan tegas meskipun ada risiko potensial meningkatkan konflik.
Utusan Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani, mengatakan pada hari Rabu bahwa Teheran akan menanggapi dengan tegas setiap serangan terhadap wilayah Iran, kepentingannya atau warga Iran di luar negeri.
Dalam beberapa pekan terakhir, serangan udara yang diyakini dilakukan oleh Israel di Suriah telah menewaskan beberapa anggota Korps Garda Revolusi Iran, termasuk beberapa komandan senior. Pada hari Senin, serangan udara Israel menghantam apa yang digambarkan Tasnim sebagai "pusat penasihat militer Iran" di Suriah, menewaskan dua orang. Utusan Iran untuk Suriah membantah bahwa lokasi tersebut merupakan pangkalan Iran dan bersikeras bahwa orang-orang yang tewas bukanlah warga negara Iran.
Pada tanggal 15 Januari 2024, Iran mengatakan telah menyerang “beberapa markas mata-mata Israel” di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.
Dalam konfrontasi paling langsung antara Iran dan AS dalam beberapa tahun terakhir, pasukan AS menewaskan seorang komandan senior Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran dalam serangan di bandara Baghdad pada Januari 2020. Teheran menanggapi dengan menyerang pangkalan udara AS di Irak.
Nguyen Quang Minh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)