Menurut koresponden VNA di Korea Selatan, anggota parlemen Han Zee A membuat pernyataan itu saat oposisi utama Partai Demokrat (DP) bersiap untuk membuat langkah baru untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol atas deklarasi darurat militer pada tanggal 3 Desember, pada sesi pleno Majelis Nasional yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 14 Desember setelah pemungutan suara pemakzulan gagal pada tanggal 7 Desember karena sebagian besar anggota parlemen PPP memboikot pemungutan suara.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. (Foto: THX/TTXVN)
Menurut hukum Korea, setidaknya dua pertiga anggota Majelis Nasional (200/300 anggota) perlu memberikan suara untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol, dan langkah tersebut membutuhkan dukungan setidaknya delapan anggota parlemen PPP di samping semua anggota parlemen oposisi. Oleh karena itu, hanya perlu satu anggota parlemen PPP lagi yang memberikan suara mendukung Presiden Yoon Suk-yeol untuk meloloskan RUU tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/them-mot-nghi-si-cua-dang-cam-quyen-dong-y-bo-phieu-luan-toi-tong-thong-han-quoc-ar913299.html
Komentar (0)