
Menurut Organisasi Pariwisata Korea (KTO), melalui analisis data pengeluaran kartu kredit orang asing dari tahun 2018 hingga Juli 2025, selain hidangan tradisional Korea seperti kimchi, bulgogi, bibimbap, minat wisatawan asing terhadap masakan sehari-hari seperti mi instan (ramyeon), kimbap, dan jajanan kaki lima juga meningkat.
Menurut statistik dari Kementerian Pertanian , Pangan, dan Urusan Pedesaan Korea Selatan, total nilai ekspor kumulatif produk pertanian dan pangan hingga Agustus tahun ini mencapai 9.400 miliar won (6,71 miliar USD), naik 5,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 dan mencetak rekor tertinggi dalam sejarah.
Kategori makanan dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun tertinggi dalam volume transaksi kartu adalah es krim, sebesar 35%, diikuti oleh makanan swalayan sebesar 34% dan wafel/croffle sebesar 25,5%.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2024, jumlah transaksi kartu kredit oleh orang asing hingga Juli tahun ini menunjukkan peningkatan terkuat pada kue beras (tteok) dan manisan tradisional (hangwa) naik 76,9%, diikuti oleh mi dan pangsit (mandu) naik 55,2%, (sup tulang babi pedas (gamjatang) naik 44%).
Dalam hal total transaksi kartu kredit selama tujuh bulan pertama tahun 2025, kedai kopi menduduki puncak daftar dengan 8,9 juta transaksi, diikuti oleh toko roti dengan 3 juta transaksi, dan hamburger dengan 2,3 juta transaksi. Dari 10 merek teratas dengan jumlah transaksi hamburger tertinggi, enam di antaranya merupakan waralaba domestik Korea.
Menurut analisis media sosial, 40,1% unggahan terkait toko swalayan berhubungan dengan makanan, dan kata kunci utamanya meliputi mi instan (ramyeon) sebanyak 14,1%, kopi sebanyak 10,5%, dan kue/camilan sebanyak 7%.
Lee Mi Sook, kepala Tim Strategi Data Pariwisata KTO, mengatakan bahwa seiring tren terbaru dibagikan secara langsung (real-time) secara global, kehidupan sehari-hari masyarakat Korea menyebar sebagai pengalaman baru bagi orang asing, dan sebaliknya, interaksi ini tercermin kembali kepada masyarakat Korea, yang terbukti dalam industri pariwisata. KTO akan secara proaktif memahami perubahan ini dan secara aktif menerapkannya dalam perumusan kebijakan pariwisata dan pemasaran domestik untuk melayani kebutuhan wisatawan asing.
Sumber: https://baotintuc.vn/du-lich/am-thuc-han-quoc-ngay-cang-pho-bien-voi-du-khach-nuoc-ngoai-20251021131948506.htm
Komentar (0)