Setelah ujian Sastra pada ujian kelulusan SMA tahun 2025, banyak kandidat di Phu Yen mengungkapkan kegembiraan mereka karena soal ujian sesuai dengan harapan mereka.
Untuk membangkitkan semangat patriotisme dan persatuan nasional.
Menurut banyak kandidat, soal ujian tahun ini merupakan kutipan dari karya Nguyen Minh Chau "Langit yang Berbeda " dan dua baris dari puisi Che Lan Vien "Lagu Kapal ". Struktur soal tersebut mendorong refleksi mendalam tentang ikatan antara manusia dan tanah air mereka, dalam konteks negara yang mengalami banyak perubahan, termasuk kebijakan penggabungan provinsi Phu Yen dan Dak Lak .
“Saat kita di sini, ini hanyalah tempat di mana kita berada / Saat kita pergi, tanah ini tiba-tiba menjadi jiwa!” Baris-baris puisi yang familiar ini sangat menyentuh hati banyak siswa hari ini. Mereka mengatakan bahwa ujian ini bukan sekadar ujian pengetahuan sastra, tetapi juga pengingat kemanusiaan, membangkitkan rasa cinta terhadap tanah air dan kesadaran kewarganegaraan dalam menghadapi perubahan besar di negara ini.

Para peserta ujian di pusat ujian SMA Duy Tan (Phu Yen) merasa senang karena soal ujian sastra sesuai dengan harapan mereka.
FOTO: TRAN BICH NGAN
Kontestan Phan Kim Anh, seorang siswa dari SMA Duy Tan (Kota Tuy Hoa), berbagi dengan penuh emosi: “Ketika saya membaca kutipan dan dua baris puisi itu, saya tidak bisa menahan air mata. Penggabungan Phu Yen dengan Dak Lak membangkitkan perasaan campur aduk pada setiap orang, terutama mengenai tanah tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Tetapi saya pikir penggabungan ini membuka peluang baru untuk pembangunan. Di mana pun kita berada, kita tetap hidup bersama di bawah satu langit tanah air kita.”
Nguyen Tien Thanh, seorang siswa dari SMA Duy Tan, percaya bahwa ujian sastra tahun ini sangat bermakna, menguji pengetahuan sastra sekaligus membangkitkan patriotisme dan persatuan nasional.
"Karya Nguyen Minh Chau 'Langit yang Berbeda' menegaskan bahwa meskipun orang pergi, sebagian jiwa mereka tetap ada, sementara Che Lan Vien menegaskan bahwa tanah bukan hanya tempat kita tinggal, tetapi juga tempat keterikatan, kenangan, dan jiwa. Kedua karya tersebut mengangkat pertanyaan: ketika ruang berubah, ketika batas administratif berubah, apa yang tersisa? Jawaban saya adalah cinta kepada tanah air dan tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkannya," ujar Tien Thanh.

Para kandidat di provinsi Phu Yen percaya bahwa soal-soal ujian sastra sangat praktis dan relevan dengan peristiwa terkini.
FOTO: TRAN BICH NGAN
Topik esai tahun ini bukan sekadar ujian pengetahuan.
Bagi generasi muda saat ini, dalam konteks negara yang memasuki era integrasi mendalam dan reformasi yang kuat, tanggung jawab melampaui sekadar melestarikan identitas; tanggung jawab itu juga mencakup pemikiran inovatif, mendorong keberagaman, dan berkontribusi pada kebaikan bersama. Mengubah nama suatu daerah tidak mengurangi identitas; sebaliknya, hal itu membuka peluang untuk menciptakan citra baru yang lebih inklusif dan modern, serta bertujuan menuju bangsa yang lebih kuat.
Banyak kandidat di Phu Yen berbagi setelah ujian bahwa ujian sastra tahun ini bukan sekadar ujian pengetahuan, tetapi juga ajakan bagi kaum muda untuk bergandengan tangan dengan takdir bangsa. Ini tentang setiap individu yang tahu bagaimana menghubungkan emosi dengan akal, bagaimana mengubah nostalgia menjadi motivasi, dan bagaimana melestarikan semangat tanah air mereka di setiap langkah ke depan.


Ujian sastra untuk ujian kelulusan SMA tahun 2025.
Foto: Dao Ngoc Thach
Sumber: https://thanhnien.vn/thi-tot-nghiep-thpt-2025-thi-sinh-phu-yen-bat-khoc-khi-doc-de-ngu-van-185250626110224736.htm






Komentar (0)