Dalam beberapa hari terakhir, rumah keluarga Kapten Le Anh Sang di kecamatan Tan Lam Huong (distrik Thach Ha, Ha Tinh ) telah dikunjungi oleh banyak kerabat, tetangga dan perwakilan pemerintah.
Kapten Sang (lahir tahun 1990) adalah salah satu dari tiga petugas polisi lalu lintas dari Kantor Polisi Lalu Lintas Madaguoi (Departemen Kepolisian Lalu Lintas, Kepolisian Provinsi Lam Dong ) yang meninggal saat menjalankan misi penyelamatan di Jalan Bao Loc.
Sejak menerima kabar duka tentang putranya, Ibu Hoang Thi Xuyen (64 tahun) terus-menerus menangis tersedu-sedu dan kemudian pingsan. Ibu Xuyen dirawat oleh kerabat yang bergantian merawatnya.
Di ruang luar, sebuah altar dengan potret martir Le Anh Sang didirikan dengan tergesa-gesa untuk para sanak saudara, sahabat, dan saudara dari dekat maupun jauh agar dapat datang dan membakar dupa untuk mengenangnya.
Nyonya Pham Thi Hien, bibi Sang, mengatakan bahwa ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Setelah menyelesaikan wajib militernya, Sang lulus ujian masuk universitas untuk mempelajari Keamanan Publik Rakyat.
Sejak lulus dan mulai bekerja, Sang hanya bisa pulang 1-2 kali setahun. "Sang pekerja keras, lembut, dan pengertian. Setiap kali dia pulang kampung, dia selalu berlari memeluk saya dan menanyakan kesehatan bibi dan pamannya. Momen-momen itu tak akan pernah saya lupakan," kenang Ibu Hien.
Menurut bibinya, Kapten Sang belum sempat pulang selama lebih dari setahun karena kesibukan pekerjaannya. Akhir-akhir ini, ia juga sedang mempersiapkan diri untuk berkeluarga.
Kapten Sang telah melangsungkan upacara pertunangan dengan kekasihnya. Mereka telah menetapkan tanggal untuk pulang bersama, yaitu tanggal 2 bulan 8 penanggalan Imlek (16 September). Kabar baik ini telah diumumkan kepada kerabat dari kedua belah pihak.
Beberapa bulan yang lalu, tunangan Kapten Sang mengirimkan selembar kain ke kampung halamannya agar calon ibu mertuanya menjahit ao dai untuk dikenakan di pesta pernikahan. Kini setelah ao dai tersebut dijahit, sang Kapten tak lagi...
Pada tanggal 30 Juli, Ibu Hien sedang merawat padi di sawah ketika ia menerima telepon dari putranya di Dataran Tinggi Tengah. Putranya terkejut ketika mengetahui bahwa hujan deras telah menyebabkan tanah longsor, dan bahwa Tuan Sang mengalami kecelakaan dan hilang.
Mendengar kabar duka tersebut, Ibu Hien berusaha menenangkan diri dan pulang untuk berdiskusi dengan semua orang tentang pemesanan tiket pesawat bagi suami dan kerabatnya untuk pergi ke lokasi kejadian. Ibu Xuyen (ibu dari martir Sang) sedang sakit keras sehingga tidak ada yang berani menyampaikan kabar tersebut. Para kerabat pun masih berharap akan terjadi keajaiban.
"Namun, itu tidak terjadi. Pada sore hari tanggal 30 Juli, tim penyelamat menemukan mobilnya terkubur, tetapi Sang tidak ditemukan di dalamnya. Sekitar pukul 20.00 di hari yang sama, mereka menemukan jasadnya," kenang Ibu Hien dengan pedih, menangisi keponakannya yang meninggal di usia muda dengan begitu banyak rencana yang tak pernah terwujud.
Nyonya Le Thi Hanh, bibi dari martir Sang, juga terharu: "Sang memesan tiket pesawat untuk keluarga dan kerabatnya ke Lam Dong untuk menghadiri pernikahan. Undangan telah dikirim ke beberapa tempat. Semuanya tampak siap, tetapi keponakan saya meninggal dunia, meninggalkan segalanya."
Bapak Tran Quoc Phuong, Komandan Militer Komune Tan Lam Huong, mengatakan bahwa jenazah Le Anh Sang diperkirakan akan dipulangkan ke kampung halamannya besok pagi, 3 Agustus. Pemerintah setempat sedang mempersiapkan penyambutan dan dukungan bagi keluarga dalam proses pemakaman.
Sebelumnya, tanah longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB tanggal 30 Juli di Bao Loc Pass yang mengakibatkan tiga orang petugas polisi lalu lintas dan seorang warga tertimbun.
(Menurut Dan Tri)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)