Laporan Delegasi Pengawas Majelis Nasional menunjukkan bahwa, selain hasil positif yang mendasar, pengesahan dan implementasi Resolusi No. 43/2022/QH15 masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan. Misalnya, kebijakan dukungan suku bunga 2% per tahun melalui sistem bank umum memiliki tingkat pencairan yang rendah (hanya mencapai sekitar 3,05% dari rencana).
Menanyakan masalah ini, delegasi Vu Tuan Anh (Phu Tho) menegaskan bahwa rendahnya tingkat pencairan menunjukkan kebijakan ini jarang dilaksanakan, sehingga berdampak pada pelaksanaan tujuan Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi yang diusulkan.
Gubernur Nguyen Thi Hong menjelaskan kepada Majelis Nasional mengenai masalah ini bahwa ketika merancang program ini atas permintaan otoritas yang berwenang, Bank Negara menetapkan bahwa ini merupakan kebijakan dukungan bagi bisnis yang mampu memulihkan dan membayar utang mereka. Artinya, paket dukungan suku bunga 2% tidak menyelesaikan semua bisnis yang menghadapi kesulitan ekonomi, termasuk yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Gubernur Nguyen Thi Hong. (Foto: quochoi).
Modal pinjaman program ini merupakan modal yang dihimpun oleh lembaga perkreditan dari masyarakat. Hanya dukungan suku bunga 2% yang bersumber dari APBN. Oleh karena itu, lembaga perkreditan wajib memberikan pinjaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memastikan kemampuan untuk menagih utang.
"Besarnya penyaluran kredit sangat bergantung pada keputusan pelaku usaha dan lembaga kredit. Banyak pelaku usaha memutuskan untuk meminjam bukan karena didukung suku bunga, melainkan karena mereka memutuskan untuk apa meminjam dan apakah mereka mampu membayar utang tersebut atau tidak, " tegas Gubernur Bank Negara.
Terkait dengan penilaian Delegasi Pengawas bahwa penyebab lambatnya pencairan paket dukungan suku bunga 2% adalah pekerjaan komunikasi, Gubernur menyampaikan kekhawatirannya dan meminta Delegasi Pengawas dan Majelis Nasional untuk mempertimbangkan penilaian ini lebih lanjut.
Sebab, untuk melaksanakan program tersebut, selain menyelenggarakan konferensi, Bank Negara juga mewajibkan kantor-kantor cabang Bank Negara di provinsi dan kota untuk berkoordinasi dengan dinas, kantor cabang, dan sektor di provinsi dan kota setempat untuk menyelenggarakan konferensi yang menghubungkan dunia usaha dengan perbankan, dengan mengikutsertakan asosiasi bisnis.
Bersamaan dengan itu, kantor berita juga sangat aktif dalam menerbitkan instruksi dari Perdana Menteri , Pemerintah, dan Bank Negara; lembaga kredit telah memposting informasi di situs web mereka agar dapat dipahami oleh nasabah.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/thong-doc-giai-thich-ly-do-goi-ho-tro-lai-suat-2-giai-ngan-cham-ar873299.html
Komentar (0)