
Makanan olahan dan makanan cepat saji dapat memengaruhi kesehatan Anda - Ilustrasi foto
Menurut MSc. Ngo Thi Ha Phuong (Pusat Pendidikan dan Komunikasi Gizi - Institut Gizi), "kalori" adalah satuan energi. Dalam ilmu gizi, kalori mengacu pada energi yang diterima seseorang dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Energi tersebut akan digunakan untuk metabolisme dasar tubuh (respirasi, sirkulasi, pencernaan) dan untuk aktivitas fisik.
"Kosong" secara harfiah berarti tidak ada apa-apa. Oleh karena itu, makanan dianggap "kalori kosong" ketika hanya menyediakan energi tetapi mengandung sedikit atau tidak ada vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Jadi akibat dari mengonsumsi terlalu banyak makanan ini adalah kelebihan berat badan dan kekurangan vitamin dan mineral.
Makanan "kalori kosong" membahayakan tubuh
Makanan dan minuman berkalori kosong meliputi minuman manis, makanan olahan, ultra-olahan, dan makanan cepat saji. Makanan berkalori kosong seringkali tinggi gula bebas dan lemak tidak sehat, sehingga memberikan banyak energi.
Namun, ia akan kekurangan serat, lemak baik, dan protein yang dibutuhkan untuk pembentukan, perkembangan, respons imun, dan aktivitas metabolisme lainnya di dalam tubuh.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi minuman manis dengan frekuensi 1 kaleng sehari dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan seperti meningkatkan risiko timbulnya penyakit yang berkaitan dengan sistem tulang dan gigi, obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolisme lainnya...
Makanan olahan, ultra-olahan, dan cepat saji cenderung tinggi garam, gula, lemak jenuh, lemak trans, kalori, pengawet, dan bahan olahan.
Bila Anda mengonsumsi makanan ini, mereka langsung memengaruhi kadar gula darah dan tekanan darah Anda serta meningkatkan peradangan, sehingga mencegah tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Dalam jangka panjang, pola makan yang banyak mengandung makanan ini dapat menimbulkan masalah pada pencernaan, kekebalan tubuh, peradangan, kesehatan kardiovaskular, obesitas...
Mengurangi kemungkinan mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan tubuh
Dr. Phuong menjelaskan bahwa peran makanan adalah menyediakan nutrisi bagi tubuh untuk tumbuh, berfungsi normal dan menjadi sehat.
Nutrisi tidak hanya menyediakan energi untuk aktivitas, pertumbuhan, dan semua fungsi tubuh (seperti bernapas, mencerna makanan, menciptakan suhu), tetapi juga merupakan bahan mentah untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh serta menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.
Zat-zat seperti karbohidrat (pati, gula, serat); lipid (lemak termasuk asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, lemak trans, kolesterol); protein (protein) berperan dalam menyediakan energi. Ini adalah 3 makronutrien yang meliputi karbohidrat, protein, dan lemak.
Di antara zat-zat tersebut, gula bebas termasuk dalam kelompok karbohidrat dan beberapa lemak jenuh serta lemak trans termasuk dalam kelompok lemak yang merupakan komponen utama makanan yang mengandung kalori kosong, dan memiliki peran menyediakan energi.
Bila banyak mengonsumsi makanan berkalori kosong, tubuh hanya akan memperoleh energi saja tetapi kurang memperoleh nutrisi lain seperti serat, asam lemak tak jenuh, dan protein yang dibutuhkan untuk proses-proses penting tubuh lainnya.
Selain itu, makanan berkalori kosong menyediakan energi dalam jumlah tinggi, dengan lemak yang sulit dicerna, sehingga anak-anak tidak perlu lagi makan makanan lain.

Beberapa contoh makanan berkalori kosong - Foto: National Institute of Nutrition
Dengan demikian, kebutuhan vitamin, mineral, protein, dan lemak baik tidak akan terpenuhi sepenuhnya, yang mengakibatkan tubuh anak yang sedang tumbuh tidak mendapatkan bahan-bahan yang cukup untuk tumbuh kembang fisik dan mentalnya yang optimal.
Bila anak-anak mengonsumsi makanan berkalori kosong, pada dasarnya mereka tetap menerima energi bagi tubuh mereka untuk menjalankan aktivitas metabolisme dasar dan aktivitas fisik, tetapi akan kekurangan nutrisi dasar untuk proses pembentukan dan perkembangan.
Mengidentifikasi makanan berkalori kosong
Untuk mengetahui makanan mana yang mengandung kalori kosong, bacalah label nutrisi dan cari informasi tentang gula, gula tambahan, lemak jenuh, lemak trans, natrium, dan energi. Baca lebih lanjut tentang membaca label nutrisi untuk membuat pilihan makanan sehat.
Sumber: https://tuoitre.vn/thuc-pham-calo-rong-tai-sao-khong-nen-an-20251101151205851.htm






Komentar (0)