
Pukul 7 pagi di rumah adat Desa Ia Jip, sejumlah besar warga datang untuk menghadiri resepsi warga yang dihadiri Sekretaris Partai dan Ketua Dewan Rakyat Komune Nay Quyen. Menyambut warga dengan senyum ramah dan jabat tangan yang hangat, Sekretaris Partai dengan hangat menanyakan kabar dan kehidupan warga, serta membuka kesempatan bagi warga untuk berani menyampaikan pendapat.
Dalam suasana terbuka, puluhan pendapat disampaikan, masyarakat secara terbuka menyampaikan isu-isu "panas" di daerahnya seperti pencemaran lingkungan akibat peternakan babi, rusaknya infrastruktur lalu lintas pedesaan, banjir lokal di musim hujan akibat kurangnya saluran drainase...
Tanpa ragu, Sekretaris Partai di tingkat komune menerima dan menanggapi setiap pendapat masyarakat. Untuk rekomendasi yang berada di bawah wewenang tingkat komune, Kamerad Nay Quyen menginstruksikan departemen dan cabang untuk segera menanganinya, dengan komitmen waktu penyelesaian tertentu. Untuk rekomendasi yang berada di bawah wewenang tingkat yang lebih tinggi, komune akan menerimanya, melaporkannya kepada otoritas yang berwenang, dan memantau serta menanggapi masyarakat sesegera mungkin.
Mengungkapkan kegembiraannya atas gaya kerja Sekretaris Partai komune yang cepat, jelas, dan tegas, Bapak Kpa Son, tetua desa dusun Ia Jip, berbagi: “Selama ini, masyarakat menganggap kader komune “jauh”. Kini, setelah melihat Sekretaris Partai komune datang ke desa, mendengarkan setiap pendapat, dan memberikan jawaban yang pasti, masyarakat sangat antusias. Dari jawaban-jawaban tersebut, masyarakat tidak hanya melihat komitmen, tetapi juga rencana aksi yang konkret. Berkat hal itu, masyarakat percaya pada kepemimpinan Partai, dan keamanan serta ketertiban pun terjaga.”

Demikian pula, yang terletak hampir 30 km dari kantor pusat Komite Partai Komune Uar, warga Desa Phum sangat antusias ketika Sekretaris Partai datang ke desa untuk menerima warga secara berkala. Banyak warga yang memutuskan untuk meluangkan waktu dari bertani dan pergi ke rumah adat desa untuk menyampaikan pemikiran, harapan, dan rekomendasi mereka kepada ketua komune.
Bapak Hiao Biap, Sekretaris Sel Partai dan Kepala Desa Phum, mengatakan: "Karena jarak yang jauh, banyak warga yang sudah lanjut usia dan tidak memiliki sarana transportasi, sehingga mereka tidak dapat datang ke kantor Komite Partai komune untuk menyampaikan pendapat dan rekomendasi. Oleh karena itu, ketika mereka mendengar bahwa Sekretaris Komite Partai Komune dan Dewan Penerimaan Rakyat akan menyelenggarakan resepsi langsung di desa, warga sangat menantikannya."
Pak Biap meyakini bahwa menerima warga langsung di desa atau dusun merupakan cara yang kreatif dan sesuai dengan realitas setempat. Tidak hanya mendengarkan presentasi, para pemimpin dusun secara langsung meninjau dan mensurvei situasi untuk menghasilkan solusi yang masuk akal, sehingga menghindari situasi keluhan yang berkepanjangan dan dialog berulang di kantor pusat yang tidak membuahkan hasil.
Penyemprotan pestisida dengan drone di lahan tebu seluas 8 hektar milik seorang warga desa biasanya berdampak pada lahan singkong milik 3 rumah tangga tetangga di desa tersebut, sehingga membuat mereka kesal. Setelah mendengarkan presentasi dari kedua belah pihak, Sekretaris Partai komune menganalisis, menilai situasi, dan mengusulkan solusi.
"Pemilik tebu telah memutuskan untuk memberikan kompensasi sebesar 7 juta VND kepada 3 rumah tangga dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Ketiga rumah tangga yang mengajukan petisi juga telah menyetujui kompensasi tersebut. Semua orang puas dengan cara yang masuk akal dan tegas yang dilakukan oleh Sekretaris Partai komune dalam menyelesaikan masalah ini," ujar Bapak Biap dengan penuh semangat.

Menurut Bapak Nay Quyen, setelah penggabungan, komune Uar kini memiliki 16 dusun, dengan dusun terjauh berjarak hampir 30 km dari kantor pusat Komite Partai komune. Dengan pandangan bahwa komune bukan lagi tempat untuk "melapor ke atas dan menunggu instruksi ke bawah", melainkan harus menjadi lembaga yang mendeteksi masalah paling awal, paling sering menghubungi warga, dan bertanggung jawab untuk mendekatkan kebijakan kepada warga, Komite Partai komune telah menerapkan model penerimaan warga langsung di dusun, yang diselenggarakan secara berkala pada tanggal 10 dan 15 setiap bulan.
Model ini masih berjalan paralel dengan peraturan penerimaan warga di kantor pusat. Melalui sesi penerimaan warga, komite dan otoritas Partai memahami aspirasi dan keinginan sah rakyat; sekaligus, segera menyelesaikan permasalahan dan kekurangan yang muncul untuk mewujudkan mekanisme, kebijakan, dan hukum.
"Setelah 5 kali pertemuan dengan warga di desa dan dusun sejak pemerintahan dua tingkat diberlakukan, efektivitasnya terbukti nyata. Banyak keluhan yang telah lama ada telah terselesaikan, berkontribusi pada terciptanya keamanan dan ketertiban setempat. Masyarakat telah memperjuangkan hak mereka untuk berdaulat, bermusyawarah, dan bergandengan tangan dengan pemerintah untuk membangun tanah air mereka agar semakin sejahtera," ujar Sekretaris Partai di komune tersebut.
Sumber: https://baogialai.com.vn/tiep-cong-dan-ngay-tai-thon-lang-gan-dan-de-hieu-dan-hon-post569693.html
Komentar (0)