Hubungan antara Vietnam dan Belarus, Azerbaijan, dan Kazakhstan merupakan persahabatan tradisional yang kuat, dibangun di atas fondasi kepercayaan dan rasa saling menghormati. Rakyat Vietnam akan selalu mengenang dukungan besar dan berharga yang diberikan rakyat bekas Uni Soviet kepada Vietnam selama masa perlawanan kemerdekaan, serta dalam rekonstruksi pascaperang negara tersebut. Persahabatan antara rakyat Vietnam dan negara-negara ini tercermin dengan jelas melalui kenangan indah banyak mahasiswa Vietnam yang tinggal dan belajar di negara-negara bekas Uni Soviet, menganggap negara-negara tersebut sebagai tanah air kedua mereka. Perasaan tulus ini menjadi fondasi yang kokoh bagi hubungan antara Vietnam dan sahabat tradisional untuk terus berkembang.
Kedutaan Besar Kazakhstan di Vietnam menyelenggarakan upacara untuk merayakan Tahun Baru Nauryz. (Foto disediakan oleh Kedutaan Besar Kazakhstan di Vietnam) |
Rakyat Vietnam akan selamanya mengingat dukungan besar dan berharga yang diberikan rakyat bekas Uni Soviet kepada Vietnam selama tahun-tahun perlawanan untuk kemerdekaan, serta dalam upaya rekonstruksi nasional setelah perang. |
Setelah menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam pada tahun 1992, Belarus, Azerbaijan, dan Kazakhstan menganggap Vietnam sebagai mitra penting di kawasan Asia Tenggara. Vietnam dan negara-negara ini menjalin pertukaran delegasi, kontak tingkat tinggi dan lintas tingkat, serta berkoordinasi erat di forum multilateral dan organisasi internasional. Aktivitas kerja sama perdagangan dan ekonomi semakin dinamis.
Partai Komunis Vietnam memiliki hubungan tradisional dengan Belarus; terdapat pertemuan dan kontak dengan Partai "Belgia" Belarus. Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Belarus baru-baru ini datang ke Vietnam untuk menghadiri Peringatan 50 Tahun Pembebasan Selatan dan Penyatuan Nasional (30 April 1975 - 30 April 2025) - sebuah peristiwa penting yang menandai kemenangan gemilang rakyat Vietnam dalam perjuangan kemerdekaan, kebebasan, dan penyatuan nasional. Partisipasi delegasi Belarus tidak hanya menunjukkan rasa hormat negara ini terhadap sejarah heroik rakyat Vietnam, tetapi juga merupakan bukti nyata dari persahabatan tradisional yang kuat antara kedua negara. Saat ini, kedua negara memelihara mekanisme Komite Antarpemerintah. Omzet perdagangan bilateral mencapai sekitar 100 juta dolar AS/tahun.
Meskipun berjauhan secara geografis, Vietnam dan Kazakhstan memiliki kondisi yang menguntungkan bagi pengembangan hubungan bilateral. Kedua negara merupakan pintu gerbang menuju kawasan ASEAN dan Asia Tengah, dan mendapatkan banyak peluang kerja sama dari Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Ekonomi Eurasia (EAEU). Nilai perdagangan bilateral pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 800 juta dolar AS. Kedua pihak telah membuka penerbangan langsung resmi pertama pada November 2022; jumlah wisatawan Kazakhstan ke Vietnam telah meningkat tajam belakangan ini. Dalam ucapan selamatnya kepada Vietnam pada peringatan 50 tahun Pembebasan Selatan dan Penyatuan Kembali Nasional, Duta Besar Kazakhstan untuk Vietnam, Kanat Tumysh, mengungkapkan kebanggaannya yang mendalam karena lahir pada tahun 1975, tahun penyatuan kembali Vietnam, dan kegembiraannya atas perkembangan pesat Vietnam. Duta Besar tersebut meyakini bahwa upaya reformasi Vietnam saat ini akan membuahkan hasil yang baik, membawa negara ini ke era pembangunan baru.
Vietnam dan Azerbaijan memiliki hubungan jangka panjang yang dipupuk secara pribadi oleh Presiden Ho Chi Minh dan pemimpin nasional Azerbaijan, Heydar Aliyev, serta para pemimpin dari berbagai generasi kedua negara. Partai Komunis Vietnam memiliki hubungan baik dengan partai penguasa baru Azerbaijan. Omzet perdagangan bilateral pada tahun 2024 mencapai hampir 52 juta dolar AS.
Dalam rangka peringatan 50 tahun Hari Reunifikasi Nasional Vietnam, Duta Besar Azerbaijan untuk Vietnam, Shovgi Kamal Oglu Mehdizade, mengungkapkan kegembiraannya atas suasana meriah hari raya penting rakyat Vietnam tersebut. Ia menyampaikan kepada VNA, "Saya melihat banyak orang berjalan dan berfoto di jalan, terutama di Mausoleum Ho Chi Minh. Banyak anak-anak mengenakan kemeja bergambar bendera Vietnam. Saat itu, saya juga ingin keluar untuk berbagi rasa bangga dan gembira dengan semua orang."
Setelah mengatasi segala perubahan historis dan jarak geografis, hubungan kerja sama dan persahabatan tradisional antara Vietnam dan sahabat serta mitranya di bekas Uni Soviet berkembang pesat, membawa manfaat bagi rakyat. Kasih sayang yang tulus dan dukungan sepenuh hati dari para sahabat tradisional juga menjadi bekal bagi Vietnam untuk melangkah dengan percaya diri memasuki era pembangunan nasional.
Menurut Surat Kabar Nhan Dan
https://nhandan.vn/tinh-cam-ben-chat-giua-viet-nam-va-cac-nuoc-ban-be-truyen-thong-post876964.html
Sumber: https://thoidai.com.vn/tinh-cam-ben-chat-giua-viet-nam-va-cac-nuoc-ban-be-truyen-thong-213171.html






Komentar (0)