Insiden itu terjadi bersamaan dengan putusan Mahkamah Agung AS yang mendukung undang-undang federal yang menjadikan kepemilikan senjata api sebagai tindak pidana bagi orang yang menjalani masa percobaan karena kekerasan dalam rumah tangga.
Putusan tersebut membatalkan putusan pengadilan tingkat rendah tahun 1994 yang membatalkan undang-undang tersebut karena melanggar hak Amandemen Kedua untuk "memiliki dan membawa senjata". Undang-undang tersebut telah ditentang oleh seorang pria di Texas yang dikenai larangan kepemilikan senjata setelah menyerang pacarnya dan kemudian mengancam akan menembaknya.
Seseorang membawa spanduk yang menyerukan pelarangan kepemilikan senjata api bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga, di luar Mahkamah Agung AS di Washington pada 21 Juni 2024. Foto: Reuters
Kepala Kepolisian Negara Bagian Arkansas, Mike Hagar, mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka juga terluka dalam baku tembak dengan polisi. Insiden itu terjadi di toko kelontong Mad Butcher di Fordyce, sebuah kota berpenduduk 3.200 jiwa.
“Sayangnya, kami dapat memastikan bahwa 11 warga sipil yang tidak bersalah ditembak dan tiga di antaranya tewas. Dua petugas penegak hukum terluka dalam baku tembak tersebut. Tersangka juga ditembak dan ditangkap,” kata Hagar.
Pak Hagar menambahkan bahwa petugas yang terluka dan tersangka diperkirakan akan selamat. Ia mengatakan beberapa luka mengancam jiwa, tetapi tidak menjelaskan обстоятельство penembakan tersebut.
Huy Hoang (menurut Reuters)
Sumber: https://www.congluan.vn/toa-an-my-vua-bac-lenh-so-huu-sung-mot-ke-da-ban-nhieu-nguoi-thuong-vong-post300306.html






Komentar (0)