

Saat ini, total ternak di provinsi ini mencapai lebih dari 8 juta unggas, terdiri dari sekitar 750.000 babi, dan lebih dari 523.000 kerbau dan sapi. Untuk mencegah dan mengendalikan epidemi secara proaktif, setiap tahun, Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup telah menginstruksikan Komite Rakyat Provinsi untuk menerbitkan rencana vaksinasi dan penyediaan bahan kimia secara berkala untuk membersihkan kandang, dengan tingkat vaksinasi untuk ternak dan unggas mencapai lebih dari 85% dari total ternak. Pada saat yang sama, provinsi ini telah membangun fasilitas dan area yang aman dari penyakit, mengelola sumber perkembangbiakan, pakan, dan obat-obatan hewan secara ketat, serta mengendalikan banyak wabah dengan segera.

Pada tahun 2030, provinsi ini menargetkan memiliki 70 peternakan ternak terkonsentrasi yang memenuhi kriteria keamanan penyakit dan membentuk setidaknya 10 zona aman penyakit tingkat provinsi dan 2 zona tingkat nasional. Saat ini, provinsi ini sedang mendorong konversi peternakan ternak skala kecil menjadi model biosafety tertutup dan terkonsentrasi yang terhubung dengan pemrosesan dan konsumsi. Pada saat yang sama, provinsi ini juga mendorong penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi , transformasi digital, ketertelusuran, dan manajemen data penyakit dalam operasional dan manajemen.


Para delegasi dan pakar berfokus pada berbagi solusi teknis untuk pencegahan dan pengendalian penyakit pada ternak dan unggas, termasuk vaksinasi berkala; penerapan teknologi mikrobiologi dan herbal dalam pencegahan penyakit, serta langkah-langkah proaktif untuk memastikan keamanan rantai pasok. Selain itu, para pakar menjawab banyak pertanyaan dari para peternak tentang: Cara mempertahankan dan meningkatkan efektivitas vaksin pencegahan penyakit; implementasi vaksinasi demam babi Afrika yang efektif; kebijakan untuk mendukung vaksinasi dan pemusnahan ternak saat terjadi epidemi; teknik peternakan biosafety; pencegahan penyakit selama pergantian musim, dan solusi untuk model pertanian sirkular.

Melalui diskusi tersebut, Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup meminta unit-unit terkait untuk mendorong pembangunan kawasan peternakan bebas penyakit; mendorong alih fungsi lahan peternakan skala kecil yang aman secara hayati menjadi peternakan terkonsentrasi skala besar; meningkatkan alih teknologi serta kemajuan ilmiah dan teknis di bidang pakan ternak, alas tidur biologis, serta solusi pencegahan dan pengendalian penyakit modern, dsb.; secara bertahap mengubah peternakan menjadi industri berkelanjutan, yang memberikan pendapatan stabil bagi petani dan koperasi.

Sebelumnya, para delegasi mengunjungi model penggemukan sapi 3B di kelurahan Chieng Mai dan model budidaya lalat tentara hitam di koperasi pertanian organik dan mikrobiologi Mcro.Bio Son La, kelurahan Mai Son.


Sumber: https://baosonla.vn/nong-nghiep/toa-dam-nong-nghiep-giai-phap-ky-thuat-phong-chong-dich-benh-cho-gia-suc-gia-cam-CCpYCQgDR.html






Komentar (0)