Pada tanggal 21 Mei, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri KTT G7 di Jepang secara langsung, mencari dukungan untuk 'Formula Perdamaian ' dan jawaban tentang kendali kota Bakhmut di bagian timur negara itu.
Para pemimpin G7 dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpose untuk foto sebelum sesi kerja mengenai Ukraina selama KTT G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei. (Sumber: Reuters) |
Dalam percakapan dengan para pemimpin G7, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan bahwa rencananya untuk mengakhiri konflik di Ukraina merupakan "ungkapan akal sehat yang jelas". Rencana ini merupakan "Formula Perdamaian" yang ia cari dukungannya.
Di halaman pribadinya, Tuan Zelensky menulis: "Kami selalu bertindak pragmatis untuk melindungi nilai-nilai kami. Dan Formula Perdamaian Ukraina merupakan perwujudan rasionalitas yang nyata. Saya berterima kasih atas dukungan Anda terhadap Formula Perdamaian."
Presiden Zelensky telah mendesak sekutu Barat dan negara-negara lain untuk mengambil langkah-langkah ekonomi dan militer tambahan untuk mendukung Kiev karena konflik dengan Rusia selama 15 bulan terakhir terus berlanjut.
Dalam perkembangan lain pada hari yang sama, juru bicara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Tn. Sergii Nykyforov, mengatakan pemimpin Ukraina tidak mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia merebut kota Bakhmut di Ukraina timur.
Di Facebook, Tn. Nykyforov menjelaskan pertanyaan wartawan bahwa pihak Rusia mengatakan mereka telah menangkap Bakhmut dan jawaban Presiden Zelensky, "Saya rasa tidak," berarti Tn. Zelensky membantah bahwa (Rusia) telah menangkap Bakhmut.
Sementara itu, pada hari yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan pasukan Ukraina telah mengepung sebagian kota timur Bakhmut di kedua sisi dan masih mempertahankan kendali atas suatu area di kota itu.
Ibu Maliar membuat pernyataan ini di aplikasi pesan Telegram tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pertempuran di sini berakhir dengan kemenangan Rusia.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)