Dalam beberapa hari terakhir, bantuan dari berbagai penjuru telah dikirimkan ke berbagai daerah terdampak banjir di wilayah Utara. Dalam proses penyortiran barang-barang bantuan, banyak ditemukan rok yang terlalu pendek, gaun malam, pakaian robek atau rusak yang sulit dipakai.
Baru-baru ini, netizen membagikan serangkaian foto orang-orang yang menemukan gaun pengantin dan gaun malam baru dengan pakaian yang lega. Dalam foto tersebut, seorang perempuan mencoba gaun pengantin putih untuk mengabadikan kenangan tersebut.
Seorang warga mencoba gaun pengantin sambil memilih pakaian di tempat pengumpulan amal untuk bantuan banjir (Foto: Karakter disediakan).
Seketika gambar tersebut mendapat banyak share dan komentar beragam dari masyarakat.
Seorang netizen berkomentar: "Kalau kamu tega, saat menyumbangkan pakaian untuk amal, cucilah hingga bersih, lipat dengan rapi, dan pilih pakaian dengan cermat. Jangan menyumbangkan semua jenis gaun."
"Secara pribadi, menurut saya gaun atau pakaian tidak masalah asalkan tidak terlalu tua atau robek. Kalau tidak dipakai sekarang, nanti saja dipakai. Bagi banyak orang, gaun pengantin adalah impian seumur hidup. Kita seharusnya bahagia," ujar netizen CucNguyen.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa mengambil foto gaun sumbangan lalu mengunggahnya ke media sosial sebagai bahan candaan bukanlah ide yang baik, karena di balik foto tersebut tersimpan hati sang pendonor.
Netizen TH menulis: "Ucapkan terima kasih atas bantuan apa pun yang bisa mereka berikan. Buang apa pun yang tidak kalian gunakan. Kalian seharusnya tidak melakukan itu, teman-teman. Itu bukan lelucon."
Gambar lucu, tidak dimaksudkan untuk menyindir
Dalam wawancara dengan Dan Tri , Ibu NTH (tinggal di Yen Bai ) membenarkan bahwa itu adalah foto-foto yang diambilnya saat orang-orang datang untuk memilih pakaian yang dibawa oleh kelompok amal tersebut.
Ibu H mengaku heran, lantaran foto-foto di laman pribadinya itu mengundang perhatian dan banyak mendapat tanggapan beragam dari warganet.
Saya mengunggah foto ini hanya untuk bersenang-senang setelah hari-hari yang melelahkan akibat badai dan banjir. Saya tidak mengerti mengapa banyak orang menganggapnya lelucon atau ejekan. Saya sama sekali tidak bermaksud mengunggah foto ini. Kami sangat menghargai semua kasih sayang dari rekan-rekan senegara kami di seluruh negeri.
Menurut Ibu H, gaun pengantin itu baru dan indah tetapi kurang cocok untuk masyarakat di daerah terdampak banjir.
"Saya menggantungkan gaun saya untuk mengambil gambar, menghindari meletakkannya di lantai, orang yang masuk akan menjadi kotor," ungkap Ibu H.
Melihat gaun pengantin yang indah itu, seorang warga setempat yang belum pernah memakainya di hari pernikahan pun mencobanya. Seorang pria yang sedang melakukan kegiatan amal bahkan meminta untuk berfoto dengan gaun itu sambil tersenyum lebar.
Ibu H. berkata: "Pakaian yang disumbangkan untuk amal semuanya baru dan indah. Orang-orang dapat memilih sesuai kebutuhan dan kesesuaian mereka. Tidak ada niat untuk menyalahkan atau menertawakan mereka."
Dua gaun ditemukan di antara berbagai pakaian yang disumbangkan untuk amal (Foto: Karakter disediakan).
Sebagai penduduk daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor baru-baru ini, Ibu H. yakin bahwa barang-barang bantuan tersebut sangat berharga. Namun, para donatur dapat mengirimkan barang-barang yang praktis dan bermanfaat.
"Saat terjadi banjir, masyarakat dapat memberikan bantuan berupa makanan dan air. Kemudian, kelompok relawan dapat membantu dengan barang-barang seperti panci, kompor, cangkul, dan sekop untuk membantu warga menstabilkan kehidupan mereka. Mengenai pakaian, sebelum menyumbang, saya harap semua orang mempersiapkan dengan matang, hindari barang-barang yang robek, rusak, kotor, dan tidak layak pakai," Ibu H. berbagi pendapat pribadinya dengan Dan Tri.
[iklan_2]
Source: https://dantri.com.vn/doi-song/tranh-cai-loat-anh-vay-cuoi-duoc-dua-di-quyen-gop-cuu-tro-ba-con-vung-lu-20240919152044784.htm
Komentar (0)