Pasar emas sepi di sesi perdagangan terakhir minggu ini setelah pekan yang sibuk dengan berbagai peristiwa dan rilis data. Para pedagang dan investor AS akan memasuki akhir pekan libur tiga hari. Pasar akan tutup pada hari Senin karena libur federal Juneteenth.
Menurut analisis terbaru VanEck, emas telah membentuk basis baru di $1.900/ons, dan jika level tersebut terus bertahan, rekor tertinggi akan segera tercapai. Lebih tepatnya, emas telah lama diperdagangkan di level tertinggi di atas $1.900/ons dan sejauh ini rata-rata berada di $1.933/ons.
Harga emas hari ini, 17 Juni, sedikit berfluktuasi. (Foto ilustrasi)
Pergerakan harga emas hari ini
+ Harga emas domestik
Pada pukul 06.00 WIB tanggal 17 Juni, harga emas di Doji tercatat sebesar 66,55 - 67,15 juta VND/tael (beli - jual), naik 100.000 VND/tael dibandingkan kemarin pagi.
Sementara itu, harga emas di SJC tercatat sebesar 66,55 - 67,15 juta VND/tael (beli - jual), naik 50.000 VND/tael.
Harga cincin emas dan perhiasan segala jenis diperdagangkan sekitar 54,49 - 56,65 juta VND/tael.
+ Harga emas internasional
Harga emas dunia yang tercatat di Kitco berada di level $1.958/ons, tidak berubah dari kemarin pagi. Harga emas berjangka untuk bulan Agustus terakhir diperdagangkan di level $1.971,2/ons, naik $0,5.
Departemen Perdagangan AS menyatakan penjualan ritel naik 0,3% pada bulan Mei setelah naik 0,4% pada bulan April. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 0,1%.
Bank Sentral AS (Federal Reserve/Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 1% pada tahun 2024 karena inflasi turun lebih cepat.
Keputusan Fed untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga mengakhiri rentetan 10 kali kenaikan suku bunga berturut-turut yang telah dilakukan lembaga tersebut sejak Maret 2022 untuk mengekang inflasi dan membantu menjaga suku bunga kebijakan AS dalam kisaran 5% - 5,25%.
Prakiraan Harga Emas
Mei merupakan bulan yang menjanjikan bagi emas karena logam mulia tersebut mencoba menguji rekor tertingginya, tetapi optimisme pasar akhirnya membebani sentimen. Para ahli mengatakan bahwa ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga terbaru bisa menjadi yang terakhir dalam siklus pengetatan ini mendukung emas di awal Mei. Namun, hampir sepanjang bulan, dolar menguat dan emas melemah karena narasi bergeser ke sikap hawkish The Fed dan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi pada tahun 2023 meningkat.
Huw Roberts, kepala analisis di Quant Insight, mengatakan bahwa volatilitas suku bunga masih menjadi pendorong utama pasar keuangan, termasuk emas. Khususnya untuk logam mulia, agar emas dapat bergerak lebih tinggi, volatilitas suku bunga harus mereda. Volatilitas suku bunga saat ini didorong oleh kekhawatiran tentang pasokan dan meningkatnya tingkat utang di tengah kondisi suku bunga yang lebih tinggi.
Roberts mengatakan terdapat potensi risiko yang dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Emas tetap sensitif terhadap selisih kredit dalam jangka pendek, ujarnya. Jika selisih kredit mulai melebar karena kekhawatiran ekonomi, emas dapat menarik minat investor terhadap logam mulia tersebut, tambahnya.
Cong Hieu
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)