Itulah penilaian yang dibuat oleh beberapa pakar Tiongkok pada 11 Juni, sehari setelah Armada Ketujuh AS mengumumkan latihan bersama empat negara, menurut Global Times .
Menurut pernyataan dari Armada ke-7, dua kelompok serang kapal induk AS, termasuk kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, beroperasi bersama kapal perusak helikopter Jepang JS Izumo, fregat Prancis FS Lorraine, dan fregat Kanada HMCS Montreal di Laut Filipina pada tanggal 9 Juni, dalam latihan terkoordinasi yang melibatkan lebih dari 12.000 personel dari empat negara.
Kapal-kapal dari dua kelompok serang kapal induk AS, Pasukan Bela Diri Jepang, dan Angkatan Laut Prancis membentuk formasi di Laut Filipina pada tanggal 9 Juni.
Menurut Global Times , Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI), sebuah organisasi yang berbasis di Beijing, memantau latihan gabungan tersebut. SCSPI menyatakan pada tanggal 9 Juni bahwa dua kapal induk AS telah beroperasi di perairan sekitar Kepulauan Ryukyu (Jepang) di Laut Filipina sejak tanggal 8 Juni.
Wilayah laut ini, yang terletak di sebelah timur Taiwan, memiliki nilai strategis yang sangat penting dalam isu Taiwan, karena memungkinkan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) untuk mengepung pulau tersebut dan mencegah upaya intervensi militer asing, menurut Global Times, mengutip seorang pakar militer Tiongkok yang tidak disebutkan namanya.
Bersamaan dengan latihan gabungan empat negara, Kementerian Pertahanan Jepang mengkonfirmasi bahwa mereka mendeteksi pesawat pengintai PLA Y-9 yang beroperasi di atas Pasifik Barat pada tanggal 8 Juni. Jepang menyatakan dalam siaran pers bahwa pesawat pengintai Y-9 ini berbeda dari model yang terdeteksi sebelumnya, menurut Global Times .
Pada tanggal 10 Juni, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi 37 pesawat militer dan 5 kapal PLA di sekitar Taiwan pada hari sebelumnya, termasuk 26 jet tempur J-11 dan J-16, 4 pesawat pembom H-6, 2 pesawat pengisian bahan bakar YU-20, 2 pesawat Y-9, dan sebuah pesawat pengintai tak berawak WZ-7 yang terbang menuju Taiwan bagian tenggara, didukung oleh dua pesawat peringatan dini KJ-500, menurut Global Times .
Berdasarkan jalur penerbangan dan posisi yang tumpang tindih, pesawat pengintai PLA kemungkinan melacak, memantau, dan mengumpulkan intelijen tentang latihan gabungan empat pihak yang disebutkan di atas, dan pesawat pembom PLA mungkin telah berlatih menargetkan sasaran simulasi, menurut Global Times pada 11 Juni, mengutip beberapa pakar Tiongkok.
Tautan sumber










Komentar (0)