| Micron menjadi korban berikutnya dalam perang antara AS dan Tiongkok. (Sumber: Reuters) |
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden merasa tidak nyaman dengan tindakan Beijing baru-baru ini serta serangan yang menargetkan perusahaan-perusahaan Amerika.
Gedung Putih sekarang menyampaikan pandangannya ke Beijing melalui Departemen Perdagangan AS.
Dalam perkembangan terkait, Ketua Komite DPR AS tentang Tiongkok - Anggota Kongres Mike Gallagher - mengatakan pada hari yang sama bahwa Departemen Perdagangan harus menambahkan pembuat chip memori Tiongkok Changxin Memory Technologies (CXMT) ke daftar hitam perdagangan.
“Amerika Serikat harus menjelaskan kepada Tiongkok bahwa mereka tidak akan menoleransi ‘paksaan ekonomi ’ terhadap perusahaan atau sekutunya,” kata Gallagher dalam sebuah pernyataan.
Departemen Perdagangan harus segera menambahkan ChangXin Memory Technologies (CXMT) ke Daftar Entitas dan memastikan tidak ada teknologi AS, termasuk spesifikasi teknis, yang ditransfer ke CXMT, YMTC, atau perusahaan Tiongkok lainnya yang beroperasi di sektor ini.”
Sebelumnya, pada 21 Mei, Administrasi Ruang Siber Tiongkok (CAC) mengumumkan larangan bagi perusahaan infrastruktur penting untuk membeli cip memori dari Micron Technology. Alasannya, perusahaan Amerika tersebut gagal lulus penilaian keamanan siber.
"Produk-produk Micron mengandung risiko keamanan siber yang serius, membahayakan keamanan rantai pasokan infrastruktur informasi utama, dan memengaruhi keamanan nasional Tiongkok," kata CAC.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)