Model kereta peluru terbaru dalam seri Fuxing dapat mencapai kecepatan 450 km/jam, dan lebih ramah lingkungan dan hemat energi daripada versi sebelumnya.
Kereta peluru Tiongkok saat ini memiliki kecepatan 350 km/jam. Foto: Xinhua
China Railway (CR) mengumumkan pada 9 November bahwa mereka akan menyelesaikan produksi dan pengujian prototipe kereta berkecepatan tinggi tercepat di dunia tahun ini. Perusahaan ini juga akan terus meningkatkan jaringan kereta api besar di negara itu, menurut CGTN . Rencana pengembangan oleh CR, yang mengoperasikan jaringan kereta berkecepatan tinggi terbesar di dunia, menandai terobosan bagi inisiatif teknologi CR450 yang diluncurkan tiga tahun lalu.
Model terbaru dalam seri kereta peluru Fuxing memiliki kecepatan uji 450 km/jam dan kecepatan operasi komersial 400 km/jam. Kereta peluru di Tiongkok saat ini dapat melaju dengan kecepatan 350 km/jam, tetapi CR450 dapat memangkas waktu tempuh antara Beijing dan Shanghai, salah satu rute penumpang tersibuk di negara itu, dari lebih dari empat jam menjadi 2,5 jam.
Tiongkok meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertamanya pada tahun 2008, dan jaringan ini sangat penting bagi ekonomi terbesar kedua di dunia dan populasinya yang mencapai 1,4 miliar jiwa. CR450 diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2025, dengan proyek riset nasional yang berfokus pada teknologi kereta api utama, mulai dari kendali otomatis dan desain roda hingga sistem kemudi, peningkatan rel, dan langkah-langkah keselamatan.
Pada Juni 2023, CR menyelesaikan uji performa komponen-komponen teknologi tinggi utama baru CR450, mencetak rekor kecepatan 453 km/jam dalam satu kali uji coba. Ini adalah kecepatan tercepat di dunia, menandai tonggak sejarah khusus dalam proses pengembangan. Uji coba berlangsung di Jembatan Laut Teluk Meizhou, bagian dari jaringan kereta api cepat antara Fuzhou dan Xiamen di Provinsi Fujian.
CR menyatakan bahwa CR450 akan lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar dibandingkan kereta kelas Fuxing yang ada saat ini. Penelitian terpisah oleh para ilmuwan Tiongkok menyimpulkan bahwa jejak karbon kereta api berkecepatan tinggi hanya 6% dari jejak karbon perjalanan udara dan 11% dari jejak karbon mobil.
Tiongkok berencana memperluas jaringan kereta apinya menjadi 165.000 km pada tahun 2025, termasuk 50.000 km kereta api cepat. Pada akhir tahun lalu, jaringan kereta api negara itu mencapai 159.000 km, termasuk 45.000 km kereta api cepat. Jumlah penumpang yang menggunakan jaringan kereta api nasional juga akan meningkat sebesar 4,7% year-on-year menjadi 3,855 miliar pada tahun 2024. Sementara itu, volume angkutan barang dapat mencapai 3,9 miliar ton pada tahun 2024, naik 0,5% dari tahun 2023.
An Khang (Menurut CGTN )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)