Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan pagi ini, 18 Maret, bahwa mereka telah mendeteksi 59 pesawat Tiongkok di sekitar pulau itu dalam 24 jam sebelumnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa selain 59 pesawat, sembilan kapal perang dan dua balon dari China juga terdeteksi dalam kurun waktu 24 jam hingga pukul 6 pagi pada tanggal 18 Maret, menurut AFP.
Ini adalah jumlah pesawat Tiongkok tertinggi yang tercatat oleh Taiwan sejak angka rekor 153 pesawat yang dilaporkan oleh Taiwan pada 15 Oktober 2024, menyusul latihan militer skala besar yang dilakukan oleh Tiongkok.
China mengungkapkan rincian "unjuk kekuatan" angkatan lautnya di sekitar Australia.
Dari pesawat-pesawat Tiongkok yang terdeteksi oleh Taiwan dalam periode 24 jam tersebut, 54 di antaranya terlibat dalam patroli operasional gabungan, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan pada tanggal 17 Maret bahwa tindakan-tindakan ini merupakan "tanggapan tegas terhadap kolusi dan dukungan kekuatan eksternal untuk kemerdekaan Taiwan dan peringatan keras kepada kekuatan separatis yang menuntut kemerdekaan Taiwan."
Jet tempur Tiongkok selama latihan.
Foto: Tangkapan layar dari chinamil.com.cn
Sebelumnya, pada 13 Maret, pemimpin Taiwan Lai Ching-te menyebut China sebagai "kekuatan musuh eksternal" dan mengusulkan langkah-langkah untuk melawan apa yang ia tuduhkan kepada China sebagai tindakan yang semakin meng侵犯 wilayah pulau tersebut, menurut Reuters.
Menurut AFP, dalam beberapa waktu terakhir, jumlah orang yang diadili di Taiwan karena memata-matai China telah meningkat tajam.
China memandang Taiwan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menyatukannya kembali.
Sumber: https://thanhnien.vn/trung-quoc-trien-khai-gan-60-may-bay-sau-phat-ngon-cua-lanh-dao-dai-loan-185250318103542377.htm






Komentar (0)