Tahun lalu, China mengimpor udang Vietnam senilai 834 juta USD, melampaui AS dan menjadi pembeli terbesar jenis makanan laut ini dari Vietnam.
Menurut Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP), ekspor udang akan mencapai 3,9 miliar USD pada tahun 2024, meningkat 14% dibandingkan dengan tahun 2023.
China mengimpor 843 juta USD, naik 39% dibandingkan tahun 2023 dan melampaui AS (756 juta USD) untuk menjadi pasar terbesar bagi udang Vietnam.
Alasan negara ini membeli banyak udang Vietnam, menurut VASEP, adalah karena pasokan makanan laut ini di pasar domestik mereka menurun akibat cuaca yang tidak mendukung. Ekuador telah mengurangi penjualan udang ke Tiongkok. Di saat yang sama, negara ini telah menerapkan banyak kebijakan untuk mendorong konsumsi domestik, yang menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi ekspor udang Vietnam.
Dalam struktur produk, jenis udang lainnya (termasuk lobster) menyumbang hampir 52%. Udang kaki putih dan udang windu masing-masing menyumbang lebih dari 36% dan 12%.
Namun, ekspor udang windu ke Tiongkok menurun lebih tajam dibandingkan udang kaki putih. Produk olahan dari kedua jenis udang ini juga menurun, terutama udang windu olahan yang turun sebesar 44%.
Tahun lalu, Vietnam mengekspor berbagai jenis makanan laut senilai lebih dari 10 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, udang dan patin merupakan dua komoditas utama, masing-masing menghasilkan 4 miliar dolar AS dan 2 miliar dolar AS. Tiongkok merupakan pasar terbesar lobster dari Vietnam, dengan pangsa sekitar 99% dari total volume ekspor komoditas ini.
Awal tahun ini, negara tersebut terus mengurangi impor udang dari negara lain, tetapi meningkatkan pembelian dari Vietnam. Pada paruh pertama Januari 2025, penjualan udang ke Tiongkok meningkat 191% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai lebih dari 51 juta dolar AS.
VASEP memperkirakan industri makanan laut akan mempertahankan momentum pertumbuhannya tahun ini, berkat peningkatan permintaan dari pasar regional. Di Tiongkok sendiri, menurut VASEP, permintaan udang kaki putih telah menurun akibat menurunnya daya beli kelas menengah. Sebaliknya, produk makanan laut kelas atas seperti lobster, salmon, dan kepiting raja masih memiliki konsumsi yang stabil. Oleh karena itu, Asosiasi merekomendasikan agar pelaku usaha meningkatkan ekspor lobster, meningkatkan promosi, dan meluncurkan program untuk mendorong konsumsi udang kaki putih dan udang windu di Tiongkok.
Sumber










Komentar (0)