Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan mengadakan pertemuan puncak pertamanya dengan Perdana Menteri Jepang yang baru, Ishiba Shigeru, pada 10 Oktober, tetapi Seoul menuduh Tokyo menghalangi aktivitas penelitian di sekitar kepulauan yang disengketakan.
| Kepulauan Dokdo yang disengketakan di Laut Timur Korea, yang juga diklaim Jepang dan disebut Takeshima. |
Kantor berita Yonhap Korea Selatan mengutip data dari Penjaga Pantai negara itu yang mengatakan bahwa Jepang telah mencampuri aktivitas penelitian kelautan Seoul di sekitar kepulauan yang disengketakan, yang disebutnya Dokdo sementara Tokyo juga mengklaim kedaulatan dan menyebutnya Takeshima, lebih dari 70 kali dalam lima tahun terakhir.
Oleh karena itu, kapal-kapal patroli Jepang telah mengikuti kapal-kapal penelitian ilmiah Korea Selatan. Yonhap menuduh Tokyo mengganggu sekitar setengah dari total 131 kali penelitian yang dilakukan Seoul di sekitar Kepulauan Dokdo/Takeshima dalam lima tahun terakhir.
Tahun ini, Korea Selatan telah melakukan 12 studi hingga akhir Juli, dan Jepang telah berupaya memblokir empat di antaranya. Jepang belum menanggapi informasi tersebut.
Tuduhan ini dibuat dalam konteks perhatian yang terfokus pada pertemuan puncak pertama antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri baru Jepang Ishiba Shigeru, yang dijadwalkan berlangsung hari ini, 10 Oktober, di sela-sela KTT ASEAN+ di ibu kota Laos, Vientiane.
Seminggu sebelumnya, kedua pemimpin melakukan panggilan telepon pertama mereka, membahas perlunya kerja sama bilateral serta kerja sama trilateral dengan AS untuk menghadapi ancaman dari Korea Utara.
Selama panggilan telepon tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk terus mempertahankan "diplomasi bolak-balik" secara berkala dan segera bertemu untuk melakukan diskusi terbuka mengenai hubungan bilateral serta isu-isu lain yang menjadi perhatian bersama.
Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan telah membaik secara signifikan setelah Presiden Yoon memutuskan untuk menyelesaikan pertikaian berkepanjangan mengenai kerja paksa Tokyo di masa perang dengan memberikan kompensasi kepada para korban tanpa meminta perusahaan Jepang untuk berkontribusi.
Namun, sengketa Kepulauan Dokdo/Takeshima tetap menjadi sumber ketegangan dalam hubungan antara kedua negara karena Tokyo terus menegaskan kedaulatannya atas kepulauan tersebut dalam dokumen, kebijakan, pernyataan publik, dan buku teks.
Korea secara efektif mengendalikan Kepulauan Dokdo setelah pembebasannya dari kekuasaan Jepang tahun 1910-45.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/truoc-them-cuoc-gap-thuong-dinh-dau-tien-giua-led-han-quoc-va-nhat-ban-seoul-lam-nong-van-de-tranh-chap-lanh-tho-289517.html






Komentar (0)